UAD Resmikan Observatorium
Bertepatan dengan tahun peringatan berdirinya Observatorium Bosscha yang ke-100, Observatorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diresmikan. Peresmian Observatorium UAD dilaksanakan pada Jumat, 11 Agustus 2023. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meresmikannya dengan didampingi oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammamadiyah, Rektor UAD, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, dan Kepala Pusat Studi Astronomi (Pastron) UAD. Lebih dari 170 undangan dari berbagai institusi menghadiri acara peresmian tersebut.
Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T., menegaskan bahwa Observatorium UAD ini dapat dipadukan dengan fasilitas lainnya di UAD untuk wisata edukasi atau edutourism. Museum Muhammadiyah yang telah diresmikan sebelumnya dapat dijadikan paket kunjungan yang terbuka bagi khalayak umum. Kepala LPPM UAD yang diwakili oleh Kepala Bidang Riset dan Inovasi, Phisca Aditya Rosyady, S.Si., M.Sc., menyampaikan bahwa Observatorium UAD dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Pengembangan teknologi dan inovasi di Pastron UAD dapat memberi manfaat bagi umat.
Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., selaku Ketua PP Muhammadiyah mengingatkan bahwa konsep Kalender Islam Global sudah ditetapkan pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar dan ditegaskan dalam Risalah Islam Berkemajuan pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo.
Konsep ini tidaklah baru. Sejak sekitar 100 tahun yang lalu, Ahmad Muhammad Syakir telah menyusun konsep Kalender Islam Global dengan berbagai kriterianya. Untuk itulah, Observatorium UAD dapat berperan dengan melengkapi data-data pengamatan astronomi. Hal ini semakin menegaskan kontribusi UAD pada pengembangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Syamsul mengaku bangga dengan kehadiran berbagai observatorium yang ada di sejumlah Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Observatorium-observatorium tersebut berkoordinasi dalam Muhammadiyah Observation Network (MuON).
Kepala Pastron UAD, Yudhiakto Pramudya, Ph.D., menyampaikan terima kasih kepada dukungan pimpinan dan jejaring komunitas astronomi baik profesional maupun amatir. Kolaborasi dosen dan mahasiswa dari berbagai program studi mampu meningkatkan inovasi bidang astronomi. Terlebih pada awal berdirinya Observatorium UAD, kelompok studi mahasiswa Andromeda di Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika aktif melakukan pengamatan. Peralatan observasi dan media pembelajaran juga banyak dikembangkan oleh mahasiswa Prodi Magister Pendidikan Fisika dan berbagai Prodi lainnya.
Observatorium UAD selain bersinergi dengan program MTT dalam kaitannya dengan waktu ibadah, juga berorientasi pada pelayanan astronomi pada difabel. Observatorium yang inklusif memberikan peluang yang sama pada difabel dan nondifabel untuk memahami dan mengeksplorasi alam semesta. Para undangan peresmian mendapatkan kesempatan untuk mencoba berbagai media pembelajaran untuk difabel. Selain itu, mereka menggunakan teleskop untuk mengamati obyek langit seperti Saturnus dan Gugus Bintang.
Berbagai kalangan menyambut baik peresmian Observatorium UAD ini. Antusias masyarakat terhadap astronomi dan sains pada umumnya dapat terfasilitasi dengan adanya observatorium yang hadir di berbagai tempat. Maka, perlu lebih banyak observatorium yang dibangun karena tidak hanya dapat mencerahkan masyarakat pada sains namun juga meneguhkan keimanan pada Sang Pencipta. (doc)