Mahasiswa FH UAD Sukses Jadi Duta Peradilan Indonesia Tahun 2022
Danang Rizky Fadilla Amanta, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2019, sukses menyabet gelar Duta Peradilan Indonesia Tahun 2022. Pada acara Grand Final Pemilihan Duta Peradilan Indonesia Tahun 2022 yang dilaksanakan pada Kamis, 18-08-2022, di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Danang dikukuhkan menjadi juara pertama ajang ini.
Duta Peradilan sendiri merupakan program yang diinisiasi oleh Divisi Hubungan Kelembagaan Mahkamah Agung (MA) dan bekerja sama dengan Emtek Digital. Ajang ini ditujukan untuk mencari simbol muda untuk dapat menjadi duta agar bisa menebarkan citra positif dan menghidupkan interaksi antarmasyarakat dan MA.
Lini masa proses seleksi dimulai sejak 10-06-2022 sebagai tahap awal pendaftaran, mahasiswa diminta untuk membuat video yang berisi perkenalan diri dan perspektif mereka terhadap hukum. Dari seluruh peserta yang mendaftar kemudian dipilih 2.500 mahasiswa yang berasal dari 333 universitas di seluruh Indonesia. Seleksi dilakukan lagi hingga terpilih 100 besar dan mereka ditugaskan untuk membuat esai tentang penyelesaian masalah hukum dengan cara yang solutif.
Babak dikerucutkan lagi menjadi 20 besar untuk selanjutnya peserta melakukan wawancara secara langsung dengan dewan juri. Kemudian, terpilih 8 besar finalis untuk melakukan karantina di Jakarta selama 8 hari. Dari proses ini lalu dipilih 3 terbaik yang akan menjadi kandidat Duta Peradilan Indonesia Tahun 2022. Mereka adalah Deden Rafi Syafiq Rabbani (Universitas Padjajaran), Ridea Oktavia (Universitas Syiah Kuala), dan Danang Rizky Fadilla Amanta (UAD).
Dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Senin, 29-08-2022 di Kampus IV UAD, Danang mengungkapkan bahwa meskipun berasal dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS), dirinya tetap bisa bersaing dengan mereka yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dalam masa karantina, ia menjelaskan bahwa semua perilaku dari bangun tidur dijadikan penilaian, termasuk juga diselingi dengan mini challenge dan pembahasan isu-isu krusial hukum.
“Berbeda dengan duta-duta yang lain, dalam Duta Peradilan ini kami tidak diajari tentang cara berjalan di karpet merah atau catwalk. Semua pembinaannya berisi ilmu-ilmu yang sangat berharga untuk diserap,” papar Danang.
Dr. Megawati, S.H., M.Hum. selaku Dekan FH UAD memaparkan bahwa fakultas melakukan pendampingan intensif melalui pemberian materi yang tidak hanya tekstual, tetapi juga kontekstual untuk menggali pemikiran baru bagi kemajuan hukum. Hal ini dikarenakan hukum terus berkembang sesuai dengan keadaan masyarakat. Wakil Dekan FH UAD Wita Setyaningrum, S.H., LL.M. juga mengungkapkan bahwa ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan karena ajang yang sangat bergengsi dan diadakan oleh institusi negara.
Dengan predikat barunya, Danang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan generasi muda untuk terus memberikan sumbangsih terhadap kemajuan sistem peradilan Indonesia di masa mendatang. Pihak universitas melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) akan terus memberikan dukungan baik secara materi maupun moril untuk memaksimalkan prestasi mahasiswa. “Semua prestasi mahasiswa, baik akademik maupun nonakademik akan kami beri apresiasi berupa pendanaan dan pembinaan,” jelas Kepala Bimawa Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. (tsa)