Tim Teknik Kimia UAD Raih Medali Emas dan Penghargaan Spesial dalam Ajang IIIEX 2022
Tim mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyabet medali emas dan penghargaan spesial dari Malaysia Innovation Invention Creativity Association (MIICA) dalam gelaran Indonesia International Invention Expo (IIIEX) 2022. Kompetisi ini diselenggarakan di Semarang pada 14‒17 Oktober 2022.
Tim diketuai oleh Abdul Aziz dan beranggotakan tiga orang yaitu Siti Nur Aini, Imam Mahdi, serta Maqfiro Revi W.T. Selain itu, Ir. Adi Permadi, S.T., M.T., M.Farm., Ph.D. didapuk sebagai dosen pembimbing untuk mendampingi tim selama kompetisi berlangsung.
Dengan mengusung judul “Utilization of Waste Burning for the Production of Distilled Water and Salt”, UAD sukses bersaing dengan 145 tim lainnya yang berasal dari 20 negara. Dalam kesempatan wawancara melalui WhatsApp (25-10-2022), Adi Permadi selaku dosen pembimbing menuturkan bahwa pencapaian ini merupakan tradisi memperoleh juara di banyak kompetisi bagi setiap angkatan mahasiswa Teknik Kimia UAD.
Penghargaan spesial dari MIICA membuat tim tersebut layak mendapat label double kill dalam ajang ini. Menurut Adi, terdapat tiga hal yang menjadi pertimbangan MIICA untuk memberikan penghargaan itu, yaitu inovasi, penemuan, dan kreativitas. Ketiga poin tersebut dapat dinilai dari rancangan purwarupa yang diusung, yakni produksi garam dan air destilat dari sampah yang telah digunakan untuk memanaskan dan menguapkan air laut.
Lebih detailnya, terdapat tiga poin utama juga yang menjadi latar belakang pemilihan topik tim Teknik Kimia UAD dalam IIIEX 2022. Pertama adalah permasalahan sampah, sudah lama isu ini menjadi problematika di lingkungan masyarakat secara global dan perlu segera ditanggapi. Salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah dengan cepat adalah melalui pembakaran.
Kedua adalah garam, Indonesia merupakan negara maritim dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa negara kita masih impor garam. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, Indonesia melakukan impor garam sebesar 2,83 juta ton atau senilai dengan 1,5 triliun rupiah. Ketiga adalah ketersediaan air bersih, terutama di daerah pesisir yang perlu mendapat perhatian khusus. Tercatat bahwa baru ada 66,54% desa pesisir yang mendapatkan akses air bersih untuk kebutuhan sanitasi.
Berdasarkan realitas-realitas tersebut, tim kemudian berinisiatif untuk mengembangkan desalinasi air laut menjadi air destilat dan garam menggunakan bahan bakar sampah. Tantangan lain muncul yaitu proses pembakaran sampah yang menghasilkan polusi udara atau karbondioksida. Hal tersebut diatasi dengan mengalirkan asap ke kolam kultivasi mikoralga Botrycoccus brauni untuk penyerapan karbondioksida melalui proses fotosintesis. Mikoralga juga akan mendorong produksi total lipid yang dalam pengolahan lanjutan bio oil dapat digunakan sebagai bahan baku energi terbarukan yaitu biodiesel.
Dalam pelaksanaannya, tim Teknik Kimia UAD mengaku sempat mengalami beberapa kendala seperti keterbatasan koordinasi di tengah kesibukan individu sehingga perlu membagi waktu dengan ekstra. Selain itu, ada juga kendala teknis berupa melelehnya alat yang sudah dirangkai karena tidak tahan dengan temperatur tinggi. Hal tersebut tentu berimbas pada pengeluaran dana tambahan yang tidak sedikit, tetapi tim tetap bisa mengatasinya dengan baik.
Abdul Aziz selaku ketua tim mengungkapkan bahwa prodi dan universitas memberikan dukungan serta bimbingan penuh selama kompetisi berlangsung. Hal tersebut dibenarkan oleh Adi, “Prodi akan memberikan rekognisi mata kuliah dan perbaikan nilai, sementara universitas akan memberikan hadiah, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) juga selama ini telah banyak memberi dukungan finansial. Kami sangat berterima kasih untuk itu.”
Terakhir, Adi berharap bahwa kemenangan ini hanyalah langkah awal dari sejuta kemenangan yang akan datang di kemudian hari. Para mahasiswa, khususnya Teknik Kimia dan semua prodi secara umum, diharapkan bisa semakin terpacu untuk berinovasi dan berkarya. (tsa)