PGSD UAD Implementasikan Sistem Pengajaran Baru untuk Pendidikan Inklusi
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berencana akan mengembangkan cara pembelajaran untuk pendidikan inklusi tingkat sekolah dasar. Dosen PGSD UAD Dr. Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I. mengatakan bahwa adanya pengembangan tersebut berdasarkan kegiatan penelitian yang dilakukan dirinya bersama perwakilan lain terkait pendidikan inklusif di University of Gloucestershire Inggris.
Dalam pelaksanaannya nanti, pihak UAD akan saling bekerja sama dengan University of Gloucestershire. Nurul menyampaikan jika pengembangan itu dilakukan dengan menciptakan modul pendidikan inklusi serta berbagai konten untuk digunakan secara luas.
“Jadi, nanti mahasiswa UAD dan mahasiswa University of Gloucestershire akan mengembangkan modul pendidikan inklusif. Sebelumnya, telah diadakan refleksi yang sudah didapatkan dari kuliah dan kunjungan di sana terkait konten apa saja yang paling penting untuk dikembangkan dalam modul,” jelas Nurul saat diwawancarai reporter News UAD pada Senin, 5 Juni 2023.
Lebih lanjut ia mengatakan, setiap guru memiliki peran penting dalam pengembangan pendidikan. Hal tersebut, termasuk implementasi pendidikan inklusi yang harus mampu memberikan pembelajaran dan inovasi kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). “Guru memiliki peran penting dalam implementasi pendidikan inklusif. Guru harus mampu mengakomodasi pembelajaran, menyiapkan teknologi asistif bagi ABK, dan membuat inovasi pembelajaran untuk ABK,” tuturnya.
Adanya permasalahan terkait pendidikan inklusi, Nurul menganggap jika setiap sekolah dasar harus memiliki kemauan untuk menerima siswa ABK. Namun, kata dia, implementasi yang dilakukan oleh setiap sekolah di Indonesia masih memiliki banyak kendala. “Sebenarnya, SD juga harus mau menerima ABK yang mampu dididik. Namun selama ini penerapan dari sekolah inklusif masih banyak kendala, terutama dari aspek guru,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang dilakukan dirinya di Inggris, ia berharap bahwa adanya kegiatan tersebut mampu memberikan pengalaman untuk setiap calon guru SD. Sehingga, kata Nurul, setiap anak termasuk ABK bisa mendapatkan pendidikan yang setara dengan sekolah pada umumnya. “Dengan ini harapannya calon guru SD dapat memberikan layanan yang terbaik, mampu mengakomodasi kebutuhan khusus peserta didik dalam setting inklusif.”
Perlu diketahui bahwa, Dr. Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I. merupakan salah satu perwakilan dosen PGSD UAD dalam penyelenggaraan program Going Global Partnership 2023 yang diselenggarakan University of Gloucestershire, Inggris. Kegiatan tersebut diikuti oleh 2 dosen dan 3 mahasiswa PGSD UAD serta PGPAUD. (Han)