Mahasiswa Harus Peduli Terhadap Sejarah
Geza Pramono menjadi pemateri dalam acara Program Pengenalan Kampus (P2K) Harmoni Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2023. Hal tersebut menjadi kesempatan yang bagus bagi Geza untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan mahasiswa-mahasiswa di UAD.
Pada materi yang pertama, Geza memberikan pemahaman mengenai Kota Yogyakarta sebagai tempat menimba ilmu. Mengutip dari istilah ‘di mana bumi dipijak di situ langit di junjung’, menjadi alasan Geza untuk mengangkat tema sejarah dalam materinya. Ia mengatakan, “Kita sebagai generasi muda dan pewaris budaya dari ratusan tahun yang lalu, diharapkan mampu menghargai dan menjunjung nilai-nilai dari sebuah sejarah dan tempat yang ada, khususnya di Yogyakarta tempat kita tinggal.”
Beberapa tempat di Yogyakarta dianggap sangat bernilai dan sakral, sehingga tempat-tempat tersebut sudah seharusnya untuk dihormati dan dijaga dengan baik oleh semua orang. Di antaranya adalah Tugu Pal Putih, Keraton, Panggung Krapyak, Merapi, Alun-Alun Utara, Alun-Alun Selatan, dan pantai selatan.
Sayangnya, banyak anak muda zaman sekarang menganggap bahwa sejarah merupakan suatu hal yang kuno dan tidak relevan dalam dunia modern yang cepat berubah. Padahal, mempelajari sejarah menjadi sangatlah penting dalam membentuk pemahaman kita tentang dunia dan warisan budaya. Mempelajari sejarah juga merupakan bentuk menghargai warisan budaya, karena sejarah membantu kita memahami masyarakat dan budaya kita telah berkembang dari masa ke masa. Ini juga akan membantu kita memahami identitas kita sebagai individu dari bangsa Indonesia.
“Melalui budaya, kita mampu memahami perubahan sosial dan politik. Hal tersebut dikarenakan sejarah memberikan wawasan tentang perubahan sosial dan politik telah terjadi di masa lalu sehingga membentuk peristiwa-peristiwa penting dunia kita saat ini,” ungkapnya.
Dalam materinya, Geza Pramono juga menegaskan kembali pentingnya untuk terus mendorong anak muda mengembangkan minat dalam memahami dan menghargai sejarah. Ia berharap di kalangan mahasiswa, khususnya di UAD, memberikan wadah dan mencari solusi atas masalah ketidakpedulian anak muda terhadap bangsanya. (syf)