Mengungkap Sisi Lain dari Limbah Air Cucian Beras
Sebuah riset menunjukkan bahwa pemberian air cucian beras dosis 20 ml/liter dapat berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun sawi hijau. Meskipun tergolong limbah, air cucian beras ternyata mengandung banyak zat organik bermanfaat. Mulai dari vitamin B1, vitamin K, protein, besi, kalsium, fosfor, boron, dan nitrogen. Limbah organik ini dapat mempercepat pertumbuhan pucuk daun dan mentransfer makanan ke seluruh bagian tanaman. Sayangnya, belum banyak masyarakat yang menyadari potensi tersebut.
Guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga secara bijak, mahasiswa kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 119 Unit VIII.B.2 menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Adapun bahan dasar yang digunakan adalah air cucian beras. Kegiatan ini berlangsung pada 22 Februari 2024 di Padukuhan Karanggede, Kalurahan Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.
“Air cucian beras dapat digunakan untuk menyuburkan dan meningkatkan pertumbuhan tanaman karena kandungan nutrisi yang melimpah. Harapannya, kegiatan ini dapat memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan limbah sekitar dengan baik sehingga risiko pencemaran lingkungan bisa diminimalisir,” ungkap Rasyid Rahman selaku ketua KKN.
Dalam realisasinya, air cucian beras pertama-tama dimasukkan ke dalam botol air mineral berukuran 1,5 liter. Kemudian, gula merah dan cairan EM4 ditambahkan lalu aduk hingga merata. Selanjutnya, tutup botol air mineral dan simpan di tempat yang tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung. Terakhir, campuran dibiarkan kurang lebih dua minggu untuk bisa digunakan pada tanaman. (ish)