Mahasiswa UAD Berikan Edukasi Hipertensi kepada Warga Karangbendo
Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% dari total populasi dewasa. Hipertensi sering kali tidak disadari oleh penderitanya karena tidak menimbulkan keluhan. Berdasarkan community diagnosis, didapatkan hasil bahwa 32 orang dari seluruh warga RT 01, 02, dan 03 Dusun Karangbendo, Banguntapan, Bantul, terdiagnosis hipertensi dan prevalensi pre-hipertensi di wilayah ini mencapai 28,7%.
Mengingat fakta tersebut, mahasiswa Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi Kesehatan Masyarakat telah mengadakan kegiatan penyuluhan tentang hipertensi dan skrining kesehatan berupa pengecekan tekanan darah. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dalam mencegah dan pengendalian hipertensi warga terkait hipertensi. Pengecekan berlangsung pada 3 Juli 2024 dan dihadiri oleh 32 warga dari RT 01, 02, dan 03 Dusun Karangbendo.
Kegiatan penyuluhan dimulai dengan pre-test dan pengecekan tekanan darah kepada warga, dilanjutkan dengan presentasi materi dengan media Power Point oleh Reyhan Dwi Febrianti. Ia menyampaikan tentang definisi, epidemiologi, klasifikasi, faktor risiko, komplikasi, serta pencegahan dan pengendalian hipertensi yang berlangsung selama 20 menit.
Reyhan menjelaskan, “Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.” Ia juga menyoroti pentingnya pola makan sehat. “Salah satu langkah untuk pengendalian hipertensi adalah dengan mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak tidak melebihi satu sendok teh per hari.”
Sesi tanya jawab kemudian dibuka untuk memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanya dan berdiskusi terkait hipertensi. Salah satu warga, menanyakan tentang efektivitas air kelapa dalam menurunkan hipertensi.
“Dari jurnal penelitian yang saya baca, menyebutkan bahwa air kelapa memiliki manfaat untuk menurunkan hipertensi. Namun, belum ada penelitian yang membahas spesifik mana yang lebih efektif apakah air kelapa muda atau air kelapa tua,” jawab Reyhan.
Setelah sesi tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan post-test dan pembagian leaflet tentang hipertensi. Warga juga diajarkan cara mengakses informasi lebih lanjut melalui scan barcode yang terdapat pada leaflet tersebut.
Ichtiarini Nurullita S., S.K.M., M.P.H., Ph.D. selaku dosen pembimbing menyampaikan, “Menurunkan kejadian hipertensi secara efektif memang dapat didorong dengan adanya antusiasme masyarakat terhadap penyuluhan hipertensi.” Ia pun menambahkan, “Beberapa langkah yang bisa diambil untuk memanfaatkan antusiasme ini di antaranya pendidikan dan penyuluhan, promosi gaya hidup sehat, pemeriksaan kesehatan rutin, serta konseling dan dukungan.”
Penyuluhan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman warga Karangbendo tentang hipertensi dan warga lebih sadar akan pentingnya menjaga tekanan darah agar tetap normal. (Firly Wahyuningsih)