Cerita Nanda, Mahasiswa Baru Kuliah Sambil Nyantri di Persada UAD
Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) merupakan asrama mahasiswa yang terletak di kompleks wilayah Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Persada UAD terbagi menjadi tiga wilayah yaitu di Kampus II B yang terletak di Jalan Pramuka No.5F, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta, Kampus IV di Jalan Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, serta di Kampus VI di Triharjo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta.
Persada UAD dengan motonya yaitu “Islami, Disiplin, Berprestasi, Mandiri, Sederhana”, memiliki kegiatan yang mengasyikkan bagi mahasiswa baru dalam kesehariannya. Selain itu, Persada UAD juga membimbing santrinya menjadi kader Muhammadiyah yang berkemajuan dan dijiwai nilai-nilai keislaman.
Nanda Khulukil, mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri, yang sekaligus santri Persada asal Magelang, Jawa Tengah, bercerita mengenai pengalaman barunya berasrama di Persada. “Pengalaman beradaptasi saya yang paling sulit saat memulai kuliah adalah tidak semua latar belakang teman-teman saya dari pondok pesantren, bahkan ada yang beda agama. Itu yang membuat saya harus lebih menjaga kebiasaan baik yang telah saya pelajari di pesantren, seperti salat tepat waktu dan menutup aurat,” ungkap Nanda.
“Bagi saya yang merupakan pengalaman pertama kalinya untuk merantau, kesulitannya pasti karena jauh dari orang tua, saya harus melakukan apa pun itu sendiri. Dari mulai menyiapkan makan dan lain-lain, dan masih dalam proses beradaptasi dengan banyak orang karena di Persada ini teman-teman saya berasal dari berbagai daerah. Oleh karena itu, saya harus dapat membiasakan untuk menerima cara mereka berbicara atau cara mereka bersosialisasi dengan saya,” ujarnya.
Nanda menjadi mahasiswa baru yang masih melaksanakan Program Pengenalan Kampus (P2K), sehingga kegiatan sehari-harinya adalah mengikuti P2K sampai sore. Aktivitas yang dilalui juga masih sederhana karena kegiatan harian di Persada belum berjalan sesuai ketentuannya. Nanti setelah selesai rangkaian P2K, barulah ada jadwal di Persada contohnya seperti tausiah di pagi hari dan kuliah malam.
Ia bersyukur dengan fasilitas yang sangat memadai di Persada. “Fasilitas di Persada sangat saya sukai karena semua barang yang dibutuhkan telah tersedia, seperti kasur, almari, meja, bahkan di Persada memiliki dapur sehingga saya dan teman-teman mudah untuk memasak,” tambahnya.
Persada tentunya menjadi wadah bagi santri untuk menjadi generasi yang unggul dan berkemajuan. Sebab, santri dibimbing menjadi kader persyarikatan yang menjiwai nilai keislaman. “Harapan saya ketika kuliah dan berada di Persada adalah, saya bisa istikamah untuk selalu beribadah tepat waktu dan menjaga hafalan Al-Qur’an. Persada membantu saya dalam dua hal tersebut, karena di sini selalu salat berjamaah dan muroja’ah sesuai hafalannya masing-masing,” tutup Nanda dalam wawancaranya. (Ulin)