Dhita Pratama Putra: Dua Tahun Transformasi di Science Hunter Indonesia
Science Hunter Indonesia (SHI) merupakan komunitas organisasi yang fokus di dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sains pelajar serta masyarakat umum. SHI juga banyak mengadakan berbagai kegiatan, seperti lokakarya, seminar, dan program mentoring yang bertujuan meningkatkan pemahaman terkait ilmu sains. Para mentor merupakan mahasiswa dan profesional yang memang expert di bidangnya masing-masing. SHI telah banyak menginspirasi generasi muda agar lebih aktif dalam bidang sains dan teknologi, serta berfokus pada eksperimen praktis dan kegiatan lapangan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
Dhita Pratama Putra, mahasiswa Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membagikan pengalamannya menjadi mentor di SHI kurang lebih selama dua tahun. “Platform SHI merupakan platform pendidikan yang sangat bagus, saya merupakan mentor di bagian perancangan poster ilmiah. Saya membimbing peserta untuk menyampaikan persentase ilmiah yang baik dan benar,” ungkap Dhita.
Ia menambahkan, tujuan diadakannya program SHI yakni untuk mengedukasi siswa, mahasiswa, masyarakat, maupun tenaga pendidik serta aktivis, yang tertarik di dalam bidang kepenulisan ilmiah. Manfaat acara-acara SHI sangat berdampak besar yakni menambah pengetahuan, menambah relasi, dan bisa mencari tahu serta bertanya dengan mentor yang sudah expert di bidangnya masing-masing. Kegiatan SHI gratis karena tujuannya untuk memberikan manfaat untuk masyarakat umum.
“Saya hampir 2 tahun menjadi mentor sejak tahun 2023. Fase tiga bulan pertama magang jika performa bagus maka akan diadakan perpanjangan kontrak hingga resign,” ungkap Dhita.
Sebagai penutup wawancara Dhita menyampaikan harapannya, “Semoga melalui kegiatan SHI, orang lebih peduli bagaimana menyusun konten presentasi ilmiah yang benar dan bagaimana cara menyampaikan pesan dari bentuk visual ke proses presentasi yang memang bagus dan mudah dipahami sehingga dewan juri itu paham. Sebab, secara sederhana ketika presentasi itu memiliki tiga level, presentasi baik itu kita bisa memengaruhi dewan juri, presentasi yang sangat luar biasa itu kita bisa mengubah cara pandang serta asumsi seorang dewan juri terhadap suatu hal inovasi yang kita rancang, dan presentasi yang buruk itu membuat audiens tidak memahami apa yang kita sampaikan.” (Rini)