Inovasi Pendekatan AI Buka Cakrawala Budaya Batik Indonesia di Korea Selatan

Dokumentasi Diskusi dengan KBRI Indonesia untuk Korea bersama Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan (Dok. Fitri)
Tim pengabdian masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meluncurkan terobosan inovatif dalam memperkenalkan warisan budaya batik melalui pendekatan artificial intelligence (AI) kepada masyarakat Korea Selatan pada 5 Maret 2025. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk cara baru dalam diplomasi budaya dan pertukaran pengetahuan lintas negara.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengatasi tantangan kurangnya pemahaman mendalam tentang batik di kalangan masyarakat internasional, khususnya di kalangan masyarakat Korea Selatan. Melalui pemanfaatan teknologi AI, tim menggunakan iwearbatik sebagai platform interaktif yang memungkinkan pengguna Korea Selatan untuk mengeksplorasi keunikan dan kedalaman makna batik Indonesia. Melalui aplikasi iwearbatik masyarakat Korea Selatan dapat memahami beragam pesona batik Indonesia, dan tidak hanya itu, mereka juga akan mempelajari makna dari batik Indonesia yang beragam.
Aplikasi iwearbatik menawarkan sistem pengenalan pola batik berbasis AI, praktik untuk memahami pola batik, simulasi proses pembuatan batik, dan terdapat chatbot yang dapat menjelaskan sejarah dan filosofi setiap motif batik. Kegiatan ini melibatkan masyarakat Korea Selatan secara umum yang mengikuti kelas Bahasa Indonesia di Korea dengan jumlah 367 peserta. Kelas ini diinisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Selatan. Tujuan kegiatan tersebut adalah menciptakan jembatan komunikasi budaya antara Indonesia dan Korea Selatan.
Ni Made Rieke Elitasari selaku Ketua Asosiasi Pegiat dan Pengajar Bahasa Indonesia Penutur Asing (APPBIPA) mengapresiasi kegiatan ini. “Kami sangat menyambut baik program ini, karena pengenalan batik baru pertama kali dilakukan, sekaligus menggunakan teknologi AI. Harapannya masyarakat Korea dapat mengenal budaya Indonesia melalui batik secara mendalam.”
Pengabdian itu masih pada tahap focus group discussion bersama Ketua APPBIPA, selanjutnya tim akan melaksanakan pelatihan secara luring bertempat di KBRI Seoul pada Mei 2025 mendatang dengan sasaran peserta masyarakat Korea yang mengikuti program Bahasa Indonesia KBRI Seoul. Inisiatif ini menunjukkan potensi besar teknologi dalam diplomasi budaya dan pertukaran pengetahuan lintas negara, sekaligus memperkenalkan kekayaan warisan budaya Indonesia kepada dunia internasional. (Fit/Lus)