Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah sebagai Fondasi Gerakan

Diskusi Ideologi IMM FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (IMM FAST UAD)
Sabtu, 10 Mei 2025 Bidang Kaderisasi Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan kegiatan Diskusi Ideologi Kaderisasi Strategis IMM (Diksi) dengan mengangkat tema “Ideologi Muhammadiyah sebagai Dasar Gerakan”. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium Multimedia, Lantai 4, Kampus 4 UAD.
Acara dimoderatori oleh Frizi Al Husaini, kader angkatan 2024, dengan pemantik diskusi Maulida Rifqi Rusydiani, Demisioner Ketua PK IMM FAST periode 2023/2024. Diksi digelar sebagai upaya penguatan ideologis kader IMM, khususnya dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pijakan nilai dalam setiap gerakan organisasi.
“Asas utama kami menyelenggarakan Diksi ini adalah untuk mempertegas kembali orientasi gerakan kader IMM yang harus senantiasa berpijak pada nilai-nilai ideologis Muhammadiyah. Kegiatan ini menjadi ruang reflektif sekaligus edukatif agar kader tidak hanya aktif dalam aktivitas, tetapi juga memahami arah dan dasar perjuangan IMM secara utuh,” ungkap Asy Syifa Nurul Azni, selaku Ketua Bidang Kaderisasi.
Lebih dari sekadar diskusi, Diksi diproyeksikan sebagai bekal awal bagi kader sebelum memasuki jenjang Darul Arqam Dasar (DAD), dengan harapan pemahaman ideologis yang ditanamkan sejak dini dapat memperkuat fondasi kader dalam mengikuti proses perkaderan lanjutan.
“Di tengah lingkungan FAST yang berbasis ilmiah dan rasional, pemahaman ideologi menjadi kompas moral dan arah gerakan. Tanpa pemahaman tersebut, IMM hanya akan menjadi gerakan tanpa ruh dan orientasi,” tambahnya.
Meski dihadapkan pada berbagai tantangan teknis dan dinamika internal, seperti pembagian waktu dengan perkuliahan dan fluktuasi semangat kerja panitia, kegiatan ini tetap berhasil terselenggara berkat kerja sama dan komitmen kolektif. Menurut pengamatan panitia, antusiasme peserta tergolong tinggi, terlihat dari ketepatan waktu kehadiran, partisipasi aktif dalam diskusi, dan kesungguhan menyimak materi. “Ini menunjukkan bahwa semangat belajar dan keingintahuan kader terhadap ideologi masih sangat besar,” ujar Frizi.
Ke depan, DIKSI dirancang menjadi program berkelanjutan dengan konsep yang lebih dinamis. Tidak hanya dalam format diskusi formal, tetapi juga melalui pendekatan diskusi santai, bedah buku, maupun forum interaktif bersama tokoh inspiratif.
Menutup kegiatan, Asy Syifa menyampaikan pesan kepada seluruh kader IMM FAST, “Jadilah pembelajar kritis yang tidak hanya bergerak, tetapi juga memahami alasan dan arah gerakannya. Ideologi Muhammadiyah bukan sekadar teori, tetapi nilai hidup dan arah perjuangan kita. IMM adalah rumah kader untuk bertumbuh, bukan hanya tempat persinggahan sementara.” (Mawar)