Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI

Dziqriya, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat memegang medali emas Kejurnas Tapak Suci Semar VI UNS (Foto. Dziqriya)
Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dziqriya Lissaada, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), berhasil meraih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam ajang Kejurnas Tapak Suci Semar VI yang diselenggarakan pada 22–25 Mei 2025 di GOR FKOR Universitas Sebelas Maret (UNS).
Motivasi kuat menjadi kunci keberhasilan Dziqriya. Selain karena kecintaannya pada Tapak Suci, ia juga merasa memiliki tanggung jawab sebagai penerima beasiswa untuk menunjukkan prestasi yang membanggakan. Dukungan dari keluarga, pelatih, serta rekan-rekan Tapak Suci UAD menjadi sumber semangat yang terus mendorongnya untuk memberikan yang terbaik.
Dalam hal persiapan, Dziqriya menjalani latihan fisik secara rutin setiap Senin, Rabu, dan Jumat, ditambah sesi latihan tambahan yang diberikan pelatih pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain mengasah kekuatan fisik, ia juga mempersiapkan mental jauh-jauh hari agar siap tampil di depan banyak orang. Latihan tersebut menjadi bekal penting dalam menghadapi kejuaraan nasional.
“Awalnya saya belum membayangkan bisa menjadi Juara 1. Tetapi, saya sangat bersyukur, Alhamdulillah. Pelatih saya selalu menanamkan mindset untuk tidak terfokus pada kemenangan, melainkan memberikan performa terbaik dan menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah Swt. Alhamdulillah, ini menjadi rezeki dan pengalaman luar biasa bagi saya,” ungkap Dziqriya.
Tak hanya pulang membawa medali emas, Dziqriya juga membawa pulang kenangan manis dari pertemuan dengan peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Ia menilai, lomba ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga ajang menambah relasi dan pengalaman.
Sebagai penutup, Dziqriya menyampaikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lainnya. “Jangan hanya berdiam diri dan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Gali potensi, tingkatkan skill, dan perbanyak pengalaman. Keluar dari zona nyaman, lawan rasa malas, dan jangan hanya andalkan keberuntungan. Jadilah mahasiswa yang aktif mencari peluang dan pengalaman produktif untuk membangun prestasi.” (Tifa)