Sinergi Mahasiswa KKN UAD Alternatif ke-97 dan KWT Krapyak Kulon Tanam Tanaman Herbal

Hasil penanaman obat oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif Angkatan 97 Unit III.B.2 berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Krapyak Kulon dalam program pemberdayaan masyarakat melalui penanaman tanaman obat dan tanaman hias. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman KB Cempaka, Dusun Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu, 15 Juni 2025.
Sebanyak 15 anggota KWT turut ambil bagian dalam kegiatan ini, yang juga mendapat dukungan langsung dari Dukuh Krapyak Kulon, Bapak Siwi, serta Ketua Kelompok Kegiatan (Pokgiat). Program ini merupakan bagian dari kerja tematik yang berfokus pada kesehatan alami dan pelestarian kearifan lokal.
Peserta diperkenalkan pada dua jenis tanaman utama, yaitu jahe dan Viola odorata. Jahe dikenal sebagai tanaman herbal dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk sifat anti-inflamasi, antioksidan, serta kemampuannya meningkatkan daya tahan tubuh, memperlancar pencernaan, dan meredakan mual. Sementara itu, Viola odorata atau violet manis, selain berfungsi sebagai tanaman hias, juga memiliki khasiat sebagai tanaman obat tradisional yang mengandung senyawa saponin, alkaloid, dan flavonoid.
“Kami memilih tema tanaman obat karena ingin mengajak masyarakat kembali mengenal dan memanfaatkan kekayaan hayati lokal. Selain hemat biaya, ini juga menjadi solusi kesehatan keluarga yang ramah lingkungan,” ujar Dwi Wahyudi, Ketua Unit KKN.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi mengenai manfaat, teknik penanaman, dan perawatan tanaman, lalu dilanjutkan dengan praktik langsung menanam bibit yang telah disiapkan. Peserta terlibat aktif dalam diskusi dan praktik lapangan. Mahasiswa turut menyulap galon bekas menjadi pot tanaman berbentuk stroberi, yang menambah daya tarik visual sekaligus mendukung prinsip daur ulang dan pengelolaan sampah. “Kegiatan ini sangat positif. Harapannya, tanaman yang ditanam hari ini dapat dirawat dan dikembangkan di pekarangan rumah masing-masing,” ujar Siwi.
Program ini tidak hanya mengedukasi, tetapi juga mendorong partisipasi perempuan dalam memanfaatkan pekarangan sebagai sumber kesehatan dan keindahan. “Kami berharap ibu-ibu KWT dapat meneruskan inisiatif ini secara mandiri, menanam berbagai jenis tanaman obat untuk kesehatan keluarga, serta merawat tanaman yang sudah ada,” tambah Dwi.
Melalui kolaborasi ini, mahasiswa KKN UAD Alternatif Angkatan 97 berharap dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan tanaman lokal yang mudah dijangkau namun memiliki nilai tinggi, baik secara kesehatan maupun estetika. (Rizki/Faiq)