UAD Selenggarakan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) untuk Guru SD dan SMP DIY

Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Guru SD dan SMP DIY oleh LPD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. LPD UAD)
Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) bagi para guru jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) yang bertujuan mendukung transformasi pendidikan berbasis digital.
Sebanyak 114 guru mengikuti pelatihan yang tersebar di tiga kabupaten, yaitu: 30 guru SD dan 30 guru SMP dari Sleman; 24 guru SMP dari Kulon Progo; dan 30 guru SD dari Gunungkidul. UAD terpilih sebagai salah satu dari 90 LPD di Indonesia yang lolos seleksi program Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial oleh Kemdikdasmen. Seluruh kegiatan ini didanai oleh pemerintah melalui dana BOS Kinerja Inovasi (BOS KIN).
Pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga pola tahapan, yaitu IN-1 (tatap muka awal), ON-1 (pembelajaran daring), dan IN-2 (tatap muka lanjutan), yang berlangsung dari Juli hingga Oktober 2025. Kelima fasilitator dari UAD yang terlibat dalam kegiatan ini telah tersertifikasi resmi oleh Kemdikdasmen. Hal ini tentu menjamin mutu dan relevansi materi pelatihan.
Pelatihan perdana digelar pada 7–11 Juli 2025 di SMP Negeri 1 Sleman. Materi pelatihan mencakup pengenalan logika pemrograman, penguasaan bahasa pemrograman dasar seperti Scratch dan Python, serta pemanfaatan kecerdasan artifisial dalam proses pembelajaran.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi digital dan pemikiran komputasional di kalangan guru agar mereka mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum sekolah,” ujar salah satu fasilitator pelatihan dari UAD.
Kepala Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi DIY yang turut hadir dalam kegiatan ini menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi kontribusi UAD dalam mendukung program nasional ini. Kami berharap guru-guru yang dilatih dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang adaptif terhadap tantangan abad ke-21.”
(Lus)