Aksi Nyata Tim PPK Ormawa IMM FKM UAD di Sekolah Perempuan Purbayan

Proses pembelajaran di Sekolah Perempuan PPKO IMM FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Media PKKO IMM FKM UAD)
Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melanjutkan program “Sekolah Perempuan” dengan pertemuan ketiga yang digelar pada Sabtu, 16 Agustus 2025.
Memasuki pertemuan ketiga, antusiasme peserta tidak surut. Kali ini, kegiatan dibagi menjadi dua sesi di lokasi yang berbeda untuk menyesuaikan dengan jadwal peserta. Kelas ibu-ibu dilaksanakan pada pagi hari di Aula Kantor Kelurahan Purbayan, sementara kelas remaja digelar pada sore harinya di Aula Masjid Al Mustaqim.
Program tersebut menghadirkan dua ahli gizi, Nurulita Septiana, S.Gz., untuk kelas ibu-ibu dan Tis’a Salma Muthi’ah, S.Gz., MPH., untuk kelas remaja. Fokus utama pertemuan ini adalah mengenal dan mempraktikkan teori gizi seimbang melalui sesi praktik yang interaktif.
Di kelas ibu-ibu, Nurulita Septiana, seorang Nutrisionis Ahli Muda dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, membawakan materi yang relevan dengan keseharian ibu-ibu, yaitu penerapan gizi seimbang dalam keluarga. Selain membahas penerapan gizi seimbang untuk dewasa dan cara membaca label gizi, beliau juga memberikan wawasan khusus mengenai gizi untuk balita. Diakhir, beliau turut menekankan pentingnya mengonsumsi makanan yang beraneka ragam sesuai dengan pedoman “Gizi Seimbang”.
“Kenapa harus beraneka ragam? Karena tidak ada satupun makanan yang gizinya komplit. Kalau kita makan macam-macam, ada karbohidrat, protein, sayur, dan buah, maka zat gizi yang kurang di satu makanan bisa dilengkapi oleh makanan lain,” jelas Nurulita Septiana.
Sementara itu, di kelas remaja, Tis’a Salma Muthi’ah, selaku dosen Gizi UAD, menyampaikan materi tentang pentingnya gizi seimbang bagi remaja dan calon ibu. Selain membahas pola makan yang akan mempengaruhi kesehatan saat menjadi calon ibu, para remaja juga dibekali cara praktis membaca label gizi pada jajanan kemasan agar lebih waspada terhadap apa yang mereka konsumsi sehari-hari.
“Kesehatan seorang calon ibu sangat dipengaruhi oleh kesehatannya saat remaja. Pola makan yang terbentuk di masa remaja akan terbawa hingga dewasa, sehingga penting untuk membangun kebiasaan baik sejak dini,” ujar Tis’a Tis’a Salma Muthi’ah.
Puncak acara pada pertemuan ini adalah sesi “Gizi Plate Challenge”. Dalam sesi ini, para peserta dari kedua kelas ditantang untuk menyusun menu makanan pada sebuah piring sesuai dengan prinsip “Isi Piringku” yang telah mereka pelajari. Kegiatan interaktif ini bertujuan untuk mengubah pengetahuan teori menjadi praktik nyata yang nantinya akan diterapkan di rumah. (ito)