Dosen UAD Uji Coba Aplikasi E-Jumantik dalam Mencapai G1R1J di Sleman, Yogyakarta
Memasuki musim penghujan, jumlah populasi nyamuk Aedes aegypti semakin meningkat. Pasalnya, pada musim tersebut banyak genangan air yang menjadi habitat mereka sehingga meningkatkan potensi berkembang biak dan penetasan telur lebih banyak. Hal ini tentu dapat memicu kenaikan prevalensi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di berbagai daerah termasuk Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.
Dalam rangka mendorong upaya untuk pencegahan dan pemberantasan DBD dengan G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik), dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari berbagai lintas program studi (prodi) mengembangkan aplikasi E-Jumantik selama bulan Juni‒Desember tahun 2024. Aplikasi tersebut merupakan produk dari riset berjudul “Implementasi E-Jumantik sebagai Agregator Data Jentik Mandiri Pendukung Pengambilan Keputusan untuk Mendorong G1R1J Menuju Kemandirian Kesehatan” yang diketuai oleh Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D.
Pada 7 Desember, aplikasi E-Jumantik diujicobakan kepada calon pengguna yakni kader juru pemantau jentik (jumantik) di Kelurahan Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman. Aplikasi ini dapat membantu merekap data pemeriksaan jentik dengan detail di setiap rumah pada menu pencatatan survei untuk jenis dan jumlah kontainer yang dipilih. Data yang diinput tersebut nantinya akan terintegrasi satu sama lain.
Dalam implementasinya, sebanyak 32 peserta turut berpartisipasi aktif dalam memberi kritik dan saran terhadap aplikasi yang dikembangkan. Selain pengembangan aplikasi, kegiatan peningkatan kapasitas kader jumantik juga dilakukan, baik pada kader dewasa maupun anak-anak dan remaja. Di akhir sesi uji coba, focus group discussion dilakukan dengan membagi kelompok-kelompok kecil untuk memperoleh informasi yang lebih dalam. (ish)