Dua Dosen UAD sekaligus Delegasi Andalusia Corner Berikan Kuliah di UGR Spanyol
Mendapat kesempatan sebagai exchange lecturer program Erasmus+ International Credit Mobility (ICM) untuk mengajar di salah satu kampus ternama di Spanyol, tentu menjadi kebanggaan tersendiri, yaitu kebanggaan secara intelektual dan institusi. Kebahagiaan secara akademik karena mengajar di luar negeri juga merupakan kesempatan langka dan belum tentu kesempatan ini didapatkan oleh pengajar lainnya. Sementara kebahagiaan dan kebanggaan secara institusi karena mampu membawa nama baik universitas di kancah internasional, khususnya Eropa.
Itulah kebahagiaan sekaligus kebanggaan yang dirasakan oleh dua dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus Peneliti Andalusia Corner yaitu Dr. Yoyo, S.S., M.A. dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Agama Islam (FAI) dan Prof. Drs. Hariyadi, M.Sc., Ph.D. dosen Program Studi Fisika MELINS, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST). Sebelumnya, berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. U2/234/A.10/V/2024, kedua dosen UAD tersebut ditetapkan sebagai nominee program Erasmus+ ICM ke Universidad de Granada (UGR), Spanyol.
Dr. Yoyo mendapat invitation letter untuk mengajar di Department of Semitic Studies, Faculty of Art and Humanities Universidad de Granada terhitung mulai tanggal 21-10-2024 sampai 31-10-2024. Pada pelaksanaannya, Dr. Yoyo diminta untuk menyampaikan materi kuliah tentang Islam di Indonesia dan bagaimana orang Indonesia belajar bahasa Arab. Adapun peserta kuliah utamanya yaitu mahasiswa jurusan bahasa Arab dan Studi Islam tahun ketiga atau semester 6.
Mereka terdiri atas mahasiswa asal negara Spanyol, Ukraina, Prancis, dan Maroko. Kuliah disampaikan penuh dalam bahasa Arab karena mahasiswa pada program tersebut memiliki kemampuan bahasa Arab yang baik. Secara interaktif, para mahasiswa bertanya tentang Islam di Indonesia yang meliputi praktik ibadah, aspek budaya, tentang jilbab dan posisi perempuan, juga diskusi tentang organisasi masyarakat Islam Muhammadiyah dan tentang pengajaran bahasa Arab di Indonesia.
Pada kesempatan yang berbeda, Prof. Hariyadi memberikan ceramah di depan para profesor sains tentang sejarah sains dan teknik dari ilmuwan Muslim Andalusia abad ke 9 M yaitu Abbas Ibn Firnas. Hal itu terkait percobaannya mengenai konsep dasar sayap pesawat terbang dengan rancangan komponen “Aileron”-nya yang akhirnya menjadi fondasi bagi penemuan teknologi sayap pesawat terbang era modern. Selain itu, Firnas juga menjadi pionir ekstraksi pasir silika menjadi lensa pembesar yang menjadi dasar kacamata hingga sekarang.
Kegiatan Erasmus+ ICM ini merupakan realisasi kerja sama antara Andalusia Corner UAD dengan UGR. Sebagai umpan balik, UGR akan mengirimkan satu orang delegasi yaitu Dr. Indalecio Lozano Cámara, profesor bidang bahasa Arab dan Studi Islam, Fakultas Filsafat dan Sastra, Campus de Cartuja, UGR, untuk melakukan riset terkait Andalusian Studies di Andalusia Corner UAD antara bulan November‒Desember 2024.
Kunjungan riset yang dilakukan ini selain merupakan pengakuan eksistensi Andalusia Corner UAD, juga menjadi rasa hormat kepada unsur penunjang di UAD tersebut yang telah mampu mengembalikan ingatan sejarah dan membangkitkan semangat kejayaan orang-orang Andalusia dari abad 8–15 M. (Yy)