Gali Potensi UMKM, KKN UAD Gelar Sosialisasi dan Lokakarya Pengolahan Buah Kakao
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 Unit XVIII.D.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sosialisasi dan lokakarya pengolahan buah kakao kepada warga Padukuhan Pengos A, Kelurahan Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara tersebut diselenggarakan di rumah Kepala Dukuh Padukuhan Pengos A, Eni Purwanti, pada Sabtu 10 Februari 2024. Sosialisasi ini mendatangkan Dwi Martuti Rahayu selaku pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) “Wondis Cokelat” sebagai pemateri dalam sosialisasi pengolahan buah kakao menjadi produk siap konsumsi kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pengos A.
Dilatarbelakangi oleh belum optimalnya pemanfaatan dan potensi buah kakao yang tumbuh melimpah di lingkungan Pengos A, kemudian menginspirasi hadirnya program ini. Selama ini pengolahan buah kakao hanya dikeringkan lalu dijual ke tengkulak tanpa diolah lebih lanjut. Oleh karena itu, sosialisasi dan lokakarya bertujuan untuk mengedukasi dan memberi motivasi kepada peserta, khususnya warga, agar dapat mengolah sendiri buah kakao yang dimiliki menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, contohnya olahan siap konsumsi.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan inspirasi bagi warga Pengos A. Syukur-syukur jika kelak ada UMKM baru yang memanfaatkan kakao di Pedukuhan Pengos A, mengingat bahan-bahan yang dibutuhkan pun ternyata mudah dijangkau,” ujar Balma Bahira Adzkia, ketua unit KKN XVIII.D.3.
Acara ini berlangsung selama dua jam, diawali dengan pemberian materi tentang tanaman cokelat dan motivasi usaha yang diisi oleh Dwi Martuti Rahayu atau yang akrab disapa Tuti, pemilik kedai Wondis Cokelat. Wondis Cokelat merupakan salah satu UMKM asal Kalibawang, Kulon Progo, yang menginspirasi dikarenakan prestasinya yang melimpah hingga tingkat nasional, dengan produk andalannya yakni cokelat pegagan. Oleh karena itu, tidak heran jika para peserta antusias dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi ini.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan praktik cara mengolah biji kakao. Adapun praktik ini dimulai dengan praktik proses fermentasi biji kakao, penyangraian biji setelah difermentasi, hingga pembuatan pasta cokelat. Acara diakhiri dengan praktik memasak camilan sederhana yakni martabak cokelat mini yang hasilnya dapat dibawa pulang peserta.
“Kegiatan ini inisiasi yang sangat bagus, juga menjalankan salah satu misi Wondis Cokelat yakni mengedukasi masyarakat tentang potensi daerah, khususnya Kulon Progo tentang tanaman kakao dan pengolahannya menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Siapa tahu setelah ini nanti muncul usaha-usaha lain di Kulon Progo yang memanfaatkan produk-produk lokal sebagai bahan bakunya,” puji Tuti.
Di akhir acara, Eni yang turut hadir mengatakan, “Adanya kegiatan ini dapat menjadi langkah awal bagi ibu-ibu di Pengos A agar termotivasi memanfaatkan apa saja yang dipunya di sekitar rumah untuk dimanfaatkan dan diolah menjadi barang bernilai jual. Akan bagus jika suatu saat ada UMKM dari Pengos A yang menyusul kesuksesan Wondis Cokelat.”