HMTP UAD Ajak Karang Taruna Wonoroto Budi Daya Ikan Bandeng dengan Teknologi RAS dan IoT
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HMTP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali berperan aktif dengan menyelenggarakan sekolah lapangan dalam rangka memberi pemahaman tentang budi daya ikan bandeng air payau menggunakan teknologi Recirculating Aquaculture System (RAS). Kegiatan ini dilaksanakan di kediaman Syaifuddin, Kepala Dukuh Wonoroto, Gadingsari, Sanden, Bantul, Yogyakarta pada Senin, 4 September 2023 dan diikuti oleh anggota Karang Taruna Wonoroto.
Melalui pelatihan ini, PPK Ormawa HMTP menunjukkan komitmen dalam memberikan edukasi bermanfaat sekaligus mencerminkan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, terutama membantu Karang Taruna Dukuh Wonoroto lebih percaya diri dan sukses dalam budi daya ikan bandeng.
Dalam sekolah lapangan, tim HMTP UAD memberikan tes awal untuk mengukur pemahaman peserta tentang budi daya ikan bandeng air payau dengan menggunakan teknologi RAS. Hasil tes itu akan menjadi pedoman untuk menyesuaikan materi agar pemahaman peserta semakin baik. Adapun materi yang disampaikan mencangkup pembuatan kolam bioflok, konsep RAS, perawatan kolam, dan kualitas air yang menjadi parameter penting dalam budi daya ikan bandeng air payau.
Rizky Adi Satria, selaku pemateri, memaparkan ukuran kolam ideal yang digunakan berukuran 2 x 1 meter dengan tinggi air 80 cm. Sementara Sella Angelina Azhar, pemateri kedua menyampaikan tentang kualitas air, termasuk pH, suhu, dan salinitas air. Materi dilanjut oleh Iqbal Ramadhan yang menjelaskan konsep budi daya RAS. Ia menegaskah bahwa teknologi ini mampu meningkatkan pengendalian kondisi air, kesehatan ikan, dan mengurangi dampak lingkungan. Sehingga, RAS memungkinkan budi daya ikan dalam lingkungan tertutup dengan daur ulang air.
Lebih lanjut, Shandy Auliya Maarif, pemateri terakhir, memaparkan materi tentang Internet of Things (IoT), sistem yang digunakan untuk memantau kondisi air kolam menggunakan RAS sekaligus pemberian pakan otomatis yang dapat diatur jumlah dan waktu pemberiannya. “Sensor-sensor dalam sistem ini memungkinkan pemantauan yang optimal, dengan informasi seperti salinitas air, suhu air, pH air, dan jumlah pemberian pakan dapat diakses melalui ponsel pintar. Sistem ini juga memberikan notifikasi jika parameter air tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan,” papar Shandy.
Seusai pemaparan materi, peserta diminta untuk mengisi post test, hal ini dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta terkait budi daya ikan bandeng air payau dan sistem RAS dan IoT. (Doc)