Ikuti Kampus Mengajar, Mahasiswa UAD Tekankan Pendidikan Inklusif bagi ABK
Implementasi Kampus Mengajar tidak hanya berupaya meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah, tetapi juga berkomitmen dalam menyukseskan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal inilah yang mendorong Nurul Azizah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tergabung dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 5 bersama keempat rekannya berbeda kampus yang berinisiatif membuat kerajinan gantungan kunci ramah lingkungan dari tutup botol bekas bersama Anak-anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam Program SDGs di SD Negeri Wirosaban, Yogyakarta.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 10 Mei 2023 tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs, terutama dalam pendidikan inklusif dan lingkungan, serta memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan ABK. Melalui program ini juga, Nurul bersama rekannya berupaya memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat, meningkatkan keterampilan, serta memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga lingkungan pada ABK.
Menurutnya, anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan pendekatan khusus dalam pendidikan dan pembelajaran. Salah satunya melalui metode praktis dan kreatif pemanfaatan bahan daur ulang menjadi barang bernilai lebih.
Tim mahasiswa bekerja sama dengan para guru di sekolah memberikan penjelasan singkat tentang SDGs dan pentingnya menjaga lingkungan pada ABK. Mereka juga melakukan demonstrasi langkah-langkah pembuatan kerajinan gantungan kunci berbentuk topi dari tutup botol bekas.
Pada proses pembuatan, para mahasiswa membagikan tutup botol bekas serta perlatan lain yang telah di siapkan sebelumnya kepada ABK. Mahasiswa pun senantiasa membimbing, mengarahkan dan memberi bantuan individual kepada setiap anak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan anak-anak untuk belajar mandiri, mengasah keterampilan tangan dan kesabaran menghadapi tantangan. Setelah menyelesaikan kerajinan gantungan kunci, tidak lupa para mahasiswa memberikan penghargaan kepada setiap ABK sebagai bentuk apresiasi.
Lewat program tersebut, mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 5 berharap anak-anak dengan kebutuhan khusus mampu meningkatkan keterampilan dan memberikan dampak yang positif dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. (doc)