Kerap Dianggap Gulma, Mahasiswa UAD Manfaatkan Wedelia sebagai Penanggulangan Infertilitas Pria
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan penelitian berbahan dasar tanaman wedelia. Tim penelitian yang didampingi dosen pembimbing Haris Setiawan, S.Pd., M.Sc. itu diketuai oleh Diah Kartika Wardani, beranggotakan Yumna Nabilah Iffatuzzahra’ dan Ulinuha Farah Makhabati yang ketiganya berasal dari Program Studi (Prodi) Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST), serta Andika Gundawa Hidayat dari Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI).
Tim ini memadukan disiplin ilmu, yaitu biologi dan teknik kimia, untuk menghasilkan solusi inovatif dan kreatif. Penelitian berfokus pada tanaman wedelia, dan diharapkan dapat menghasilkan temuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Dosen pembimbing memberikan arahan dan dukungan penuh kepada tim ini, sehingga mereka dapat menyelesaikan penelitian dengan optimal.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh tingginya pasangan yang mengalami kegagalan kehamilan akibat gangguan reproduksi pada pria. World Health Organization (WHO) menyebutkan secara global terdapat sebanyak 48 juta dari 186 juta pasangan mengalami infertilitas. Negara Indonesia sendiri mempunyai bagian besar penderita infertilitas, menurut survei memiliki 3 juta pasangan yang mengalami infertilitas di setiap perkotaan.
Tanaman wedelia (Sphagneticola trilobata (L.) Pruski) yang dikenal sebagai tanaman gulma ini tumbuh secara liar dan luas tersebar menutupi tanah, sehingga dapat ditemukan sepanjang tahun baik di tempat terbuka seperti perkebunan dan persawahan, juga terdapat pada tempat yang ternaungi. Tanaman itu memiliki morfologi dengan daun dan batang berwarna hijau, bunga berwarna kuning, akar tumbuh di setiap nodus, dan termasuk ke dalam tanaman herba.
Lewat fitokimia yang terkandung pada tanaman wedelia, tim penelitian ini melakukan pembuatan dari bagian daun wedelia dibuat sebagai sediaan. Mereka juga menggali senyawa seperti flavonoid dan terpenoid, yang memiliki kemampuan sebagai antiinfertilitas dan antioksidan. Evaluasi dilakukan pada pengamatan kualitas suspensi sperma untuk melihat aktivitas fitokimia ekstrak daun wedelia sehingga mampu meningkatkan kualitas reproduksi pada pria.
Tim berharap, mereka mampu terus berinovasi dan mengembangkan penelitian yang telah dilakukan. Visi mereka tak hanya sebatas pada penelitian itu sendiri, melainkan juga pada kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Tanaman wedelia, sebagai fokus penelitian mereka, diharapkan dapat menjadi gerbang pembuka berbagai penemuan baru yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Tim juga berharap, mereka mampu membawa nama UAD ke kancah yang lebih luas lagi. (doc)