Keutamaan dan Makna Bulan Ramadan
Panitia Ramadan di Kampus (RDK) 1444 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Kajian Tarawih setiap hari setelah salat Isya selama bulan Ramadan. Kajian ini disiarkan melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD dan berlangsung secara luring di kompleks masjid tersebut dengan tema serta penceramah yang berbeda setiap pertemuannya. Salah satunya adalah H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A. yang merupakan Kepala Bidang Pendidikan Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD.
Hendra Darmawan di awal ceramahnya menuturkan, “Di Inggris dan Eropa ada banyak gereja yang sudah dibeli oleh komunitas muslim dan berubah menjadi masjid. Jadi ada berita yang bagus saat gelombang islamophobia hadir, yakni dengan serta merta mereka juga secara tidak langsung ingin tahu tentang Islam. Ingin tahu apakah benar yang dituduhkan demikian, tetapi ternyata tidak seperti apa yang mereka tuduhkan. Jadi, gelombang islamophobia ini disambut dengan islamofilia. Maka tidak heran sampai kampus yang sekuler pun, Harvard University, dengan tangan terbuka memfasilitasi mahasiswanya untuk berkegiatan selama bulan Ramadan.”
Kemudian, ia menuturkan tentang inti ceramah malam itu. “Nabi Muhammad saw. setiap akhir bulan Syakban menyampaikan pidatonya terkait dengan keutamaan bulan Ramadan, yang di dalamnya terdapat puasa, salat Tarawih, dan ada juga sebutan bulan yang lebih baik dari seribu bulan. Keutamaan lainnya, jika umat Islam melaksanakan ibadah wajib maka akan dilipatgandakan seperti 70 kali di luar bulan Ramadan.”
Bulan Ramadan Adalah Bulan Kesabaran
Bulan Ramadan adalah bulan kesabaran. Tidak hanya sekadar sabar menahan lapar dan dahaga saja, tetapi lebih dari itu. Kesabaran yang dimaksud adalah sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menghadapi musibah dari Allah, dan sabar dalam menjauhi kemaksiatan. Ketiga hal tersebut berjalan dengan hanya berharap rida Allah. Pahala dari kesabaran yang demikian itu adalah surga Allah Swt.
Bulan Ramadan Adalah Bulan Memberi
Bulan Ramadan adalah bulan memberi dan Allah tampakkan pemberian-Nya. Hal ini merupakan bagian dari keutamaan bulan Ramadan dalam hadis lain yang artinya, “Seluruh perbuatan anak Adam untuknya kecuali ibadah puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.”
Syaikh Ibnul Qoyyim al-Zaujiyah mengelaborasi penjelasan hadis ini bahwasanya di dalam bulan Ramadan ada rahasia yang hanya hamba dan Allah-lah yang tahu. Bagaimana seorang hamba menjaga agar puasanya tetap memiliki keutamaan, agar puasanya tidak batal, dan agar puasanya asli atau tidak dibuat-buat hanya semata-mata karena merasa diawasi langsung oleh Allah. “Marilah manfaatkan bulan Ramadan ini untuk mengasah ketajaman sensitivitas ruhaniah bahwasanya setiap diri manusia selalu diawasi oleh Allah dan perkaya ketajaman ruhaniahnya dengan membasahi lisan untuk senantiasa berzikir kepada Allah,” imbuh Hendra.
Makna Bulan Ramadan
Bulan Ramadan artinya membakar, membakar dengan sangat panasnya. Dalam catatan sejarah biasanya bulan Ramadan datang di bulan-bulan musim panas. Dalam tradisi Arab jahiliah, bahkan mereka memiliki semacam kode etik jika datang bulan Ramadan mereka menghentikan pertikaian, pertumpahan darah, perkelahian, dan hal lainnya karena demi menghargai datangnya bulan Ramadan.
“Akan tetapi, fakta di Indonesia saat ini masih didapati ada pihak-pihak yang berupaya melakukan kejahatan jelang bulan Ramadan, beberapa hari yang lalu juga ada aksi klitih di Yogyakarta ini. Sungguh sangat menodai. Bahkan perilaku elite politik juga membuat gaduh di awal-awal Ramadan. Jika dibandingkan dengan tradisi Arab zaman dulu dengan kondisi saat ini menunjukkan adanya kemunduran,” tutupnya. (Zah)