KKN Ahmad Dahlan Mengabdi Bersama Rektor ITBM Wakatobi Tanam 1.000 Pohon Mangrove
Sebanyak 56 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Ahmad Dahlan Mengabdi 2 (KKN ADi 2) bersama Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi lakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di Pulau Kapota Desa Wisata Kolo Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 10 Agustus 2024 ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITBM Wakatobi, para dosen pendamping lapangan (DPL) KKN, AKKP Kabupaten Bone Selatan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wakatobi, serta Balai Taman Nasional Kabupaten Wakatobi.
ITBM Wakatobi sebagai perguruan tinggi baru sangat mengapresiasi KKN ADi 2 yang dilaksanakan di Wakatobi. Adapun KKN ADi 2 ini merupakan kolaborasi beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Muhammadiyah Buton, dan ITBM Wakatobi.
Dalam sambutannya, Arusani, S.E., M.M. selaku Rektor ITBM Wakatobi menyampaikan, “Penanaman 1.000 pohon mangrove dilaksanakan bertepatan dengan Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional pada tanggal 10 Agustus 2024 dan dilaksanakan di Pulau Kapota Desa Wisata Kolo Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Kegiatan penanaman pohon magrove dilakukan dalam rangka mendukung pelestarian ekosistem di kawasan pesisir untuk mencegah peningkatan abrasi air laut mangrove.”
Arusani turut mengajak para mahasiswa sebagai generasi muda untuk dapat menjadi langkah nyata dalam upaya pelestarian alam dan memberikan dampak positif bagi ekosistem margasatwa di pesisir Wakatobi.
Wawan Arif selaku perwakilan dari Balai Taman Nasional Kabupaten Wakatobi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada mahasiswa KKN ADi 2 yang telah berkolaborasi nyata dalam penanaman mangrove di area Taman Nasional Kabupaten Wakatobi. “Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional ini menjadi peringatan bahwa ekosistem Indonesia harus terus dilestarikan, alasannya ekosistem flora-fauna merupakan penyokong kehidupan di dunia,” ungkapnya. (Lid)