KKN Madinah UAD Akhiri Program Kerja dengan Kunjungi KJRI Jeddah
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit 131 Madinah melakukan kunjungan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, pada 2 September 2024. Kunjungan ini menjadi penutup yang bermakna bagi seluruh rangkaian kegiatan KKN yang telah dijalankan. Dipimpin oleh ketua KKN Madinah, Gandi Muhammad Boleng, kunjungan tersebut bertujuan untuk menggali wawasan lebih mendalam mengenai peran KJRI dalam dunia diplomasi, khususnya dalam melindungi warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi.
Para mahasiswa disambut dengan baik oleh tim KJRI Jeddah yang diwakili oleh Any Muryani dan Dwi Akbar Santoso dari bidang Penerangan, Sosial, dan Budaya (Pensosbud). Dalam sesi diskusi yang berlangsung, Any dan Akbar menjelaskan berbagai tanggung jawab penting KJRI, mulai dari memberikan perlindungan hukum kepada WNI hingga menangani berbagai permasalahan umum yang sering dihadapi, seperti isu ketenagakerjaan, bantuan konsuler, dan masalah legalitas.
Tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang peran KJRI, salah satu mahasiswa mengajukan pertanyaan yang sekaligus menjadi keluhan bagi para wali murid kelompok belajar Madinah, yaitu mengenai tidak adanya sekolah Indonesia di Madinah. Banyak anak bangsa yang kesulitan mendapat akses pendidikan formal di Madinah. Menanggapi hal ini, tim KJRI menjelaskan bahwa regulasi perizinan untuk mendirikan sekolah di Arab Saudi rumit. Mereka juga menambahkan bahwa sekolah-sekolah internasional yang ada saat ini di Arab Saudi umumnya dikelola oleh lembaga-lembaga tertentu, bukan oleh pemerintah.
Dalam diskusi tersebut, para mahasiswa juga memanfaatkan kesempatan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai peluang magang di KJRI Jeddah. Pertanyaan mengenai alur pendaftaran dan persyaratan magang mendapat tanggapan yang sangat komprehensif dari pihak KJRI, memberikan panduan yang jelas bagi mahasiswa yang berminat untuk mengeksplorasi karier di bidang diplomasi dan hubungan internasional.
Dalam kesempatan itu, Akbar menyoroti peran strategis KJRI Jeddah, yang merupakan konsulat terbesar kedua setelah KBRI Kuala Lumpur. Hal ini tidak terlepas dari jumlah WNI di Arab Saudi yang sangat besar. Selain itu, KJRI Jeddah memiliki keunikan tersendiri, yaitu fungsi khusus dalam menangani urusan haji dan umrah, sebuah tanggung jawab yang tidak dimiliki oleh konsulat-konsulat Indonesia di negara lain. Fungsi ini menekankan pentingnya peran KJRI Jeddah dalam mendukung kebutuhan ibadah WNI di wilayah ini.
Dengan selesainya kunjungan itu, seluruh rangkaian program KKN Unit 131 Madinah UAD resmi ditutup. Kegiatan tersebut memberikan tambahan wawasan dan pengalaman berharga bagi mahasiswa, yang diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu serta pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks profesional di masa depan. Melalui kunjungan yang dilakukan, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman mengenai dunia diplomasi, tetapi juga termotivasi untuk terus berkontribusi dalam bidang yang bermanfaat bagi masyarakat dan negara. (doc)
uad.ac.id