KKN UAD Gelar Sosialisasi Pentingnya Air Bersih
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Angkatan 87 Unit II.A.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi air bersih bertajuk “Adanya Air Bersih, Kita Sehat” pada Senin, 10 Juli 2023 bertempat di RW 06 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta.
Sosialisasi ini merupakan program kerja unggulan dari mahasiswa KKN Unit II.A.1. Tujuannya agar masyarakat lebih paham mengenai pentingnya air bersih, terutama air konsumsi. Sehingga warga bisa meningkatkan kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah untuk melestarikan sumber air bersih.
Mahasiswa KKN bekerja sama dengan pihak Puskesmas Mergangsan dengan menghadirkan Dokter Sulis dan Dokter Zulfa selaku pemateri.
Sulis menjelaskan bahwa air bersih merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Terdapat tiga fisik air yang harus diperhatikan yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak bewarna. “Tiga komponen tersebut merupakan syarat fisik utama sebagai patokan untuk menentukan air itu bagus atau tidak, karena untuk mikro-organisme dan kimia perlu diperiksa lebih lanjut di laboratorium,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zulfa dalam pemaparannya menegaskan jika air yang tidak layak konsumsi akan membuat kondisi tubuh manusia rentan terserang penyakit, salah satunya diare. “Diare bukanlah penyakit yang sepele, menurut WHO diare ini dapat membunuh 2 juta anak disetiap tahunnya. Karena diare ini sangat dekat dengan yang namanya dehidrasi, jika tidak segera ditangani akan terjadi kematian,” tambahnya.
Terjadinya diare, kata Zulfa, umumnya disebabkan melakukan sesuatu yang kurang bersih, contohnya meminum air putih mentah atau kotor yang tercemar oleh bakteri E.coli, BAB di sembarang tempat, lingkungan kotor, makanan yang dihinggapi lalat, dan telah terkontaminasi oleh bakteri E.coli, Salmonella dan Shigella.
“Proses terjadinya diare sendiri karena kita tidak rajin mencuci tangan. Ketika kotoran manusia itu larut dalam air atau dari makanan yang dihinggapi oleh lalat, bakteri akan masuk ke dalam tubuh menyebabkan pencernaan terganggu maka terjadilah diare,” jelas Zulfa.
Zulfa juga menjelaskan ciri – ciri gejala diare sendiri di antaranya BAB cair lebih dari 3 kali sehari, muntah, nafsu makan menurun, demam, hingga mengalami dehidrasi. Untuk mencegah diare, ia menyarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, serta menjaga makanan yang dikonsumsi tetap higienis untuk menghindari kontaminasi silang dari bakteri.
Menurutnya, diare bisa disembuhkan dengan cara yang sederhana. “Bila terjadi diare, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memperbanyak minum air putih, atau air dari kuah sayur, kuah sop, sari buah, dan air teh dicampur dengan obat oralit. Selain oralit, bisa dengan pemberian tablet zinc, asupan vitamin untuk membantu memperbaiki sel-sel usus yang rusak,” tutup Zulfa. (Doc)