KKN UAD Kenalkan Pemanfaatan Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi

Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode ke-145 Unit III.C.2 melaksanakan edukasi dan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah pada Kamis, 14 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan agenda program Pengolahan Tata Kelola Sampah di Dusun Ngelo II, Balong, Girisubo, Gunungkidul, Yogyakarta.
Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi diikuti oleh ibu-ibu di Dusun Ngelo II dari RT 1, 2, 3, dan 4 dengan tujuan membantu mengurangi limbah rumah tangga dan memberdayakan masyarakat untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air. Selain itu, bila dipakai ulang, minyak jelantah mengandung senyawa berbahaya hasil oksidasi yang berisiko memicu penyakit degeneratif, seperti kanker dan penyakit jantung.
Lilin aromaterapi memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai penerangan sekaligus memberikan efek relaksasi melalui aroma yang dihasilkan. Dengan penambahan minyak esensial, lilin yang dibuat dari minyak jelantah ini dapat memberikan suasana nyaman di rumah sehingga membuat produk ini bernilai jual lebih tinggi. Oleh sebab itu, pemanfaatan minyak jelantah untuk lilin aromaterapi menjadi inovasi kreatif dan ramah lingkungan yang dapat diterapkan oleh warga Ngelo II.
Pada proses pembuatan lilin, mahasiswa meminta perwakilan dari ibu-ibu yang hadir untuk maju sebagai contoh. Minyak jelantah yang terkumpul terlebih dahulu disaring untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran. Selanjutnya, minyak dipadatkan dengan cara dipanaskan dan dicampur dengan bahan tambahan seperti asam stearat, kemudian diberi pewarna dari krayon serta aroma dari minyak esensial.
Mahasiswa berharap, melalui pelatihan yang diberikan kepada warga Ngelo II, masyarakat dapat mempelajari teknik pengolahan minyak jelantah secara praktis dan sederhana. Manfaat lain dari program ini adalah meningkatnya kesadaran lingkungan. Dengan mengolah minyak jelantah, warga Ngelo II turut berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dari pencemaran.
Pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi juga sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular, yaitu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya dan mengurangi limbah. Jika diterapkan secara berkelanjutan, kegiatan ini bisa menjadi ikon produk unggulan desa.
Dengan demikian, pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi adalah langkah inovatif yang memberikan banyak manfaat, mulai dari mengurangi pencemaran hingga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Harapannya, program ini terus dikembangkan sehingga warga Ngelo II mampu mandiri dalam mengelola limbah dan menciptakan produk kreatif yang bermanfaat. (doc)