LPP UAD Adakan Sosialisasi PMM Batch 4
Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi Program Pertukaran Mahasiswa (PMM) pada Kamis, 26 Oktober 2023. Acara berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui YouTube LPP UAD dipandu oleh Silvia Laili selaku Master of Ceremony (MC).
Koordinator Perguruan Tinggi (PT) Pengirim Program PMM 4 UAD Prof. Dr. apt. Nanik Sulistyani, M.Si., dalam sambutannya mengatakan bahwa UAD dalam setiap edisi selalu mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti program PMM. “PMM ini adalah pertukaran mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang nantinya para mahasiswa yang mendaftar, mengikuti seleksi, dan lolos akan melaksanakan perkuliahan di universitas lain. Diharapkan semua peserta yang mengikuti program ini bukan karena ingin mendapat dana semata, tetapi juga karena keinginan yang besar untuk menimba ilmu di institusi lain.”
Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program PMM diharapkan berkomunikasi dengan Ketua Program Studi (Kaprodi) tentang mata kuliah yang dapat dikonversi. Seluruh mahasiswa UAD yang mengikuti PMM juga diharapkan dapat menjaga nama baik universitas dan jangan merasa lebih dibandingkan dengan mahasiswa reguler, sehingga ingin diberi perlakuan yang lebih.
Dr. Ishafit, M.Si. selaku Kepala LPP UAD sekaligus Koordinator PT Penerima Program PMM 4 menyampaikan bahwa PMM adalah program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi yang ada di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman.
“Adapun tujuan umum dari PMM adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan wawasan kebangsaan, meningkatkan pemahaman pada keberagaman suku agama, ras, dan antargolongan (SARA) juga semangat persatuan, mengembangkan perjumpaan dan dialog intensif dalam keberagaman, serta sikap saling memahami sehingga tercipta penguatan persatuan juga memperluas atau memperdalam pengetahuan akademis,” terangnya.
Lebih lanjut, Ishafit menerangkan bahwa terdapat enam elemen utama PMM yaitu pertukaran mahasiswa dilakukan melalui perpindahan antarperguruan tinggi, pengakuan hasil belajar hingga 20 SKS, dan memungkinkan pertukaran mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan sebaliknya, dan diikuti oleh mahasiswa semester 4, 6, dan 8. Selain itu juga eksplorasi persatuan dalam keragaman melalui modul nusantara dan mekanisme pertukaran akademik ke akademik, serta vokasi ke vokasi.
“Perlu diingat bahwa kebijakan MBKM itu maksimal hanya bisa diikuti selama 2 semester atau setara dengan 40 SKS. Kegiatan PMM ini rekognisinya maksimal 40 sks,” imbuh Ishafit.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk kuota PMM 4 adalah 15.505 mahasiswa, sehingga peluangnya cukup besar dan sudah lintas pulau nantinya. “Kita yakin bahwa pengalaman akan menambah wawasan khususnya wawasan kebangsaan. Ini juga menjadi bukti tanggung jawab sebagai warga negara yang baik kita bisa meningkatkan pengembangan diri, baik di bidang akademik maupun sosial budaya,” tutupnya. (Zah)