Mahasiswa BK UAD Raih Juara II Lomba Esai pada Ajang NGCC
Mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih juara II lomba esai pada Ajang National Guidance & Counseling Competition (NGCC). Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Universitas Ibn Khaldun Bogor pada 9 Oktober hingga 18 November 2023 dan diikuti oleh universitas di seluruh Indonesia.
Tim yang diberi nama Flourishing itu dibimbing oleh Rohmatus Naini, M.Pd. dan diketuai oleh Diki Herdiansyah dengan anggota Nurfazriyah dan Falakhul Darajatun Adzkiah. Mereka mengangkat tema “Inovasi Bimbingan dan Konseling Mengatasi Isu Kesehatan Mental”. Pemilihan topik tersebut dilatarbelakangi oleh masalah gangguan kesehatan mental yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi tersebut mayoritas terjadi pada usia 15–24 tahun.
Menurut data internasional, usia puncak timbulnya gangguan jiwa adalah 14,5 tahun. Berdasarkan temuan data prevalensi terakhir di negara maju seperti Inggris, menunjukkan sekitar 1 dari 7 remaja (14,4%) berusia 11–19 tahun mengalami setidaknya satu gangguan jiwa.
Penanganan masalah kesehatan mental di Indonesia tertuang dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2014 masih menyisakan banyak masalah. Paradigma penanganan kesehatan mental mulai mengalami pergeseran dengan mengedepankan upaya pencegahan gangguan mental. Intervensi dini untuk mencegah masalah kesehatan mental berdampak pada keuntungan, termasuk intervensi yang pada awal dilakukan setelah terjadi masalah (kuratif). Kesehatan mental menjadi sebelum (preventif) akan memberi dampak pada beban remaja dan keluarga yang berkurang, dan mengurangi biaya yang terkait dengan perawatan gangguan mental.
Melihat kondisi tersebut, Diki Herdiansyah selaku ketua mengungkapkan tim Flourishing ingin memberikan suatu gagasan pemikiran dengan membantu remaja meningkatkan semangat (zest) melalui praktik mindfulness.
Lebih lanjut, ia juga mengaku sangat senang karena bisa keluar sebagai pemenang pada kompetisi itu. “Alhamdulillah, karya esai kami mampu menorehkan juara dalam lomba tersebut. Meski sebelumnya terdapat beberapa kendala dan ditambah masalah teknis dari pihak penyelenggara,” ujarnya.
“Ke depannya, kami berharap dapat terus meningkatkan apa yang sudah kami capai saat ini. Kemudian, terus belajar dan mencoba perlombaan lainnya,” tutup Diki. (umh)