Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Berhasil Sabet Juara II Nasyid di Sulawesi Tenggara

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD yang Berhasil Sabet Juara II Nasyid di Sulawesi Tenggara (Dok. Itoshiko)
Muh. Taufik Hidayat, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2024 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil mengharumkan nama daerah asalnya dan kampus UAD dalam lomba Nasyid Festival Seni Islami Semarak Ramadhan Bersahaja. Ajang ini diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada 12–18 Maret 2025.
Festival yang berlangsung meriah itu diikuti oleh berbagai grup nasyid yang mewakili kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Konawe. Uniknya, setiap grup memiliki latar belakang anggota yang beragam mulai dari mahasiswa, alumni, hingga masyarakat umum dari berbagai rentang usia.
Taufik mengisahkan bahwa perjuangannya dalam kompetisi ini tidaklah mudah. Informasi lomba datang secara mendadak, membuatnya harus berpacu dengan waktu untuk membentuk tim. Ia kemudian merekrut dua anggota lainnya dari Universitas Lakidende, yang merupakan alumnus SMA yang sama dengannya, meski berbeda angkatan.
“Karena infonya dadakan, kami sempat bingung mencari anggota. Akhirnya saya bentuk grup nasyid berisi tiga orang. Lagu yang kami pilih pun bukan lagu yang biasa kami bawakan, tetapi nadanya cukup familiar, jadi kami putuskan untuk tampil dengan lagu itu,” ujarnya.
Dengan waktu latihan yang sangat terbatas, Taufik dan tim fokus pada pembagian suara dan penghafalan nada. Hari pertama mereka manfaatkan untuk berlatih intensif, sedangkan hari kedua langsung digunakan untuk geladi bersih. Meski persiapan singkat, penampilan mereka sukses mencuri perhatian juri dan penonton. Menurut Taufik, kunci keberhasilannya adalah semangat, kesungguhan latihan, serta doa dan kepercayaan diri saat tampil.
Ia juga berpesan kepada para pelajar dan mahasiswa yang belum berhasil dalam kompetisi serupa agar tetap semangat, tidak mudah menyerah, terus mengasah kemampuan, dan aktif mengikuti berbagai lomba untuk mengembangkan diri.
“Untuk teman-teman, baik yang masih sekolah maupun kuliah, kalau belum juara, jangan putus asa. Tetap semangat, terus melatih kemampuan, dan jangan ragu ikut lomba-lomba lainnya. Kesempatan menang bisa datang kapan saja,” tambahnya.
Prestasi Taufik ini menjadi bukti bahwa keterbatasan waktu dan sumber daya bukan penghalang untuk meraih pencapaian. Dengan semangat dan strategi yang tepat, mahasiswa dapat terus mengembangkan potensi diri, bahkan di luar kampus dan bidang akademik.
Taufik berharap pengalamannya itu bisa menjadi awal dari kontribusi lebih besar di bidang seni Islami dan komunikasi publik. Ia juga ingin terus mengasah kemampuan vokalnya serta menginspirasi mahasiswa lain untuk tidak ragu mengekspresikan bakat di berbagai panggung prestasi. (ito)