Mahasiswa UAD Bekali Peserta Sekolah Perempuan Cara Cerdas Memilih Makanan Bergizi

Pemaparan Materi Cerdas Memilih Makanan Bergizi di Sekolah Perempuan PPKO IMM FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Media PKKO IMM FKM UAD)
Melanjutkan rangkaian programnya, Tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pertemuan keempat “Sekolah Perempuan” pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Berbeda dari pertemuan sebelumnya, kali ini peserta ibu-ibu dan remaja disatukan dalam satu kelas untuk bersama-sama mendalami materi Cerdas Memilih Makanan Bergizi.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Masjid Al-Mustaqim ini diisi langsung oleh salah satu anggota tim, Ep Fathaya HAAU, seorang mahasiswi dari Program Studi Farmasi UAD. Sesi ini menjadi bukti nyata dari konsep pembelajaran dari, oleh, dan untuk masyarakat, di mana kali ini mahasiswa mengambil peran sebagai fasilitator.
Ep Fathaya HAAU atau yang akrab disapa Kak Ep, memaparkan materi yang fokus pada bagaimana cara cerdas dalam memilih asupan sehari-hari. Ia menekankan bahwa paradigma “yang penting kenyang” harus diubah menjadi pemahaman akan kandungan gizi dalam makanan.
“Menjadi cerdas dalam memilih makanan berarti kita mampu mengidentifikasi kandungan gizinya, menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh, dan yang terpenting adalah mengutamakan variasi dan keseimbangan, bukan hanya fokus pada satu jenis makanan saja,” jelasnya.
Materi yang disampaikan juga membongkar berbagai miskonsepsi umum, seperti perbandingan nilai gizi antara bahan makanan yang mahal dan yang terjangkau. Salah satu contoh yang menarik perhatian peserta adalah perbandingan antara daging sapi dan ikan lele. Ia memberikan tips praktis bagi para ibu untuk menyajikan menu sehat tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
“Menurut data, ikan lele memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan daging sapi, terutama dari sisi omega-3 dan proteinnya. Harga daging sapi juga tergolong mahal, jadi kita bisa memilih ikan lele yang lebih terjangkau namun gizinya unggul,” imbuhnya.
Sebelum pemaparan dimulai, para peserta mengerjakan pre-test untuk mengukur pemahaman awal mereka. Setelah sesi materi selesai, pemahaman peserta kembali diuji melalui post-test untuk melihat peningkatan pengetahuan yang didapat. Sebagai puncak acara, para peserta kemudian melanjutkan kegiatan ke sesi praktik memasak, di mana teori yang baru dipelajari akan diaplikasikan langsung ke dalam resep-resep bergizi. (ito)