Mahasiswa UAD Raih Pendanaan PKM-RSH 2025 Lewat Eksplorasi Kipo, Membumikan Matematika yang Mindful dan Joyful

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Tembus Pendanaan PKM-RSH 2025 Lewat Eksplorasi Kipo (Foto. Daffa)
Sebuah tim lintas program studi dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah nasional. Tim yang beranggotakan Novia Ahlul Janah (Pendidikan Matematika), Nadia Salsabilla Rahma Cahyani (Pendidikan Matematika), Caesaria Prihatini Rahmawati (Pendidikan Matematika), Yunita Kartini (Pendidikan Guru Sekolah Dasar), dan Fikrotus Shofiyah (Pendidikan Bahasa Inggris) ini berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa-Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Mengusung judul riset “Eksplorasi Etnomatematika Kipo Kotagede untuk Mendukung Pembelajaran Matematika yang Mindful, Meaningful, dan Joyful”, tim ini ingin menyingkap potensi edukatif dari makanan tradisional Kipo yang selama ini hanya dipandang sebagai kuliner khas Kotagede.
“Alhamdulillah, kami bersyukur bisa menjadi salah satu tim yang lolos pendanaan PKM-RSH 2025. Lewat kegiatan ini, kami ingin mengubah pandangan masyarakat bahwa matematika itu tidak selalu abstrak dan sulit. Dengan mengaitkan konsep etnomatematika pada budaya kue tradisional Kipo khas Kotagede, kami berharap bisa menghadirkan pembelajaran matematika yang lebih mindful, meaningful, dan joyful,” ujar Novia selaku ketua tim.
Proyek riset ini akan dilaksanakan di Warung Kipo Bu Jito, Kotagede, dan di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta sebagai lokasi implementasi. Dalam tahapannya, riset akan melalui fase persiapan (observasi, penyusunan proposal, hingga pembentukan media sosial), pelaksanaan (pengumpulan dan analisis data), serta penyelesaian (penulisan laporan dan publikasi hasil).
Dengan dukungan dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), diharapkan riset ini dapat memperkuat praktik pembelajaran kontekstual di lingkungan kampus, sekaligus menunjukkan bahwa budaya lokal dapat menjadi pintu masuk untuk memahami ilmu pengetahuan secara lebih menyenangkan.
Prestasi ini juga menjadi inspirasi di lingkungan kampus agar mahasiswa memiliki daya saing unggul di tingkat nasional maupun internasional. (Daffa)