Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 3

Isah Fitriani, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Isah)
Isah Fitriani, mahasiswi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) angkatan ke-10 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Ia bersama timnya berhasil berkontribusi aktif dalam ajang Nusantara Writing Festival 3 (NWF 3) yang diselenggarakan oleh Lembaga Prisma Nusantara bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat. Kegiatan ini berlangsung pada 26–27 April 2025 di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Festival ini diikuti oleh pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia, yang berkompetisi untuk menyampaikan gagasan kreatif dan solutif berbasis riset. Dalam ajang ini, Isah bersama Zulva Ferdiana Kulsum (mahasiswi S-1 Kesehatan Masyarakat UAD) menggagas sebuah ide inovatif berupa flashcard sebagai media promosi kesehatan antirokok berbasis sekolah pada remaja awal.
“Dari sekian banyak media digital yang tersedia, kami memilih flashcard karena lebih efektif untuk menjangkau kelompok khusus seperti pondok pesantren dan daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) yang minim akses internet,” ujarnya.
Ia menyoroti sekolah-sekolah, khususnya tingkat SMP, yang telah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tetapi masih belum memberikan edukasi spesifik mengenai dampak rokok bagi para remaja.
Dalam membagikan pengalaman dan tips suksesnya, Isah menekankan pentingnya menganalisis potensi dan masalah di sekitar melalui studi literatur dan lapangan, memperhatikan isu-isu mikro yang sering diabaikan, dan memilih partner tim yang memiliki visi dan misi yang sejalan.
Dukungan akademik juga menjadi faktor penting. Tim Isah dibimbing langsung oleh Dr. Heni Trisnowati, S.K.M., M.P.H., seorang dosen FKM UAD sekaligus aktivis tobacco control yang berpengalaman di bidangnya. Selain itu, Isah menggarisbawahi pentingnya manajemen waktu secara bijak. Menjalani peran sebagai mahasiswi pascasarjana, pekerja administrasi skripsi, dan tentor les privat membuatnya harus mengatur waktu seefektif mungkin.
“Saya mengajar dari sore sampai malam, baru setelah itu mengerjakan paper lomba. Alhamdulillah, berkat manajemen waktu yang ketat, saya bisa sidang akhir tesis di bulan Maret, sementara Zulva sidang di bulan April, dua hari sebelum lomba berlangsung,” ungkapnya.
Isah membagikan prinsip yang ia pegang selama mengikuti lomba, yakni ikhlas, meluruskan niat, dan bertawakal kepada Allah Swt. Ia percaya bahwa kemenangan hanyalah bonus, sedangkan pengalaman dan relasi yang didapat merupakan tujuan utamanya.
“Melakukan riset memang penuh tantangan, baik dari sisi waktu, tenaga, maupun finansial. Namun jika semuanya dijalani dengan ikhlas, hasilnya akan terasa lebih ringan dan membahagiakan,” ujarnya.
Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UAD, khususnya di bidang kesehatan masyarakat, mampu menghasilkan gagasan inovatif yang tidak hanya relevan, tetapi juga berdampak bagi masyarakat luas, terutama dalam mendukung gerakan kesehatan remaja di Indonesia. (Septia)