• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Masyarakat Inklusif dan Peran Perempuan dalam Mewujudkannya

01/04/2025/in Feature /by Ard

Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) 1446 H di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Humas UAD)

Pembahasan mengenai masyarakat inklusif menjadi sorotan dalam sesi keempat Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Yogyakarta 1446 H yang berlangsung di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Minggu, 16 Maret 2025. Pemateri utama, Wakil Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ro’fah Makin, M.A., Ph.D., menekankan bahwa inklusi sosial bukan sekadar memberi kesempatan kepada kelompok rentan, tetapi memastikan keterlibatan mereka benar-benar bermakna.

Masyarakat inklusif adalah lingkungan yang memastikan setiap individu, terlepas dari latar belakang, kondisi ekonomi, atau identitasnya, memiliki akses yang sama terhadap peluang, sumber daya, dan partisipasi dalam kehidupan sosial. Konsep ini mencakup berbagai aspek, mulai dari inklusi gender, ekonomi, ras, agama, hingga disabilitas. Namun, masih banyak kelompok yang mengalami eksklusi sosial akibat perbedaan identitas sosial mereka. 

“Orang miskin sering kali dipinggirkan karena keterbatasan finansial untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Begitu pula dengan kelompok minoritas yang haknya kerap terabaikan hanya karena perbedaan keyakinan,” ungkapnya.

Dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, perempuan memiliki peran strategis dalam berbagai sektor, mulai dari advokasi keadilan sosial, pembuatan kebijakan yang berpihak pada perempuan dan kelompok rentan, hingga pembangunan ekonomi berbasis komunitas. Hingga kini, ‘Aisyiyah telah banyak berkontribusi dalam memperjuangkan kesetaraan melalui kebijakan yang mendukung hak-hak perempuan, anak, lansia, serta masyarakat miskin. Inklusi juga memiliki dampak yang luas bagi masyarakat secara keseluruhan. Tidak hanya menguntungkan kelompok yang terpinggirkan, tetapi juga menciptakan sistem yang lebih adil dan efisien. 

“Pengadaan lift dan kursi khusus di tempat umum awalnya ditujukan untuk penyandang disabilitas, tetapi nyatanya semua orang dapat merasakan manfaatnya. Inilah bukti bahwa masyarakat inklusif membawa manfaat bagi semua pihak,” tambahnya.

Persoalan sosial seperti kesenjangan ekonomi, diskriminasi berbasis agama, perubahan iklim, serta keterbatasan akses pendidikan dan layanan publik masih menjadi tantangan besar. Di Yogyakarta, misalnya, kesenjangan sosial semakin tinggi dengan naiknya harga tanah dan dominasi sektor pariwisata yang belum sepenuhnya pulih pascapandemi. Hal ini semakin mempersulit kelompok ekonomi lemah untuk bertahan. Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan interseksionalitas menjadi sangat penting. Interseksionalitas membantu memahami bagaimana berbagai identitas sosial seseorang, seperti gender, ras, status ekonomi, dan disabilitas, saling beririsan dan dapat memperparah marginalisasi.

“Seorang perempuan difabel yang juga berasal dari keluarga miskin akan menghadapi diskriminasi berlapis-lapis. Oleh karena itu, kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan berbagai dimensi ketidakadilan ini,” imbuhnya.

Sebagai penutup, ia menyampaikan bahwa membangun masyarakat inklusif bukan hanya tugas satu kelompok saja, tetapi tanggung jawab semua pihak. Ia menegaskan bahwa laki-laki harus dilibatkan sebagai mitra terbaik dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Kemudian, setelah berbagai tantangan berhasil diatasi, laki-laki dan perempuan dapat bergerak bersama sebagai mitra untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan berkeadilan. (Ito)

uad.ac.id

Tags: Berita, Berita UAD, Dosen, Dosen UAD, Mahasiswa, Mahasiswa UAD, Muhammadiyah, News UAD, ramadan, UAD, UAD Jogja, UAD Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, WeAreUAD
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Pimpinan-Wilayah-‘Aisyiyah-PWA-1446-H-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto.-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-04-01 07:21:142025-04-01 07:21:14Masyarakat Inklusif dan Peran Perempuan dalam Mewujudkannya
You might also like
Lathifah: Menggerakkan Lewat Kata, Menginspirasi Lewat Suara
OTT: Kuliah Sambil Berwisata
Ecoprint Teknik Ramah Lingkungan dan Punya Nilai Ekonomis
Rovinka Salma: Berawal dari Hobi Menjadi Prestasi
UAD Dukung APPTIMA Jadi Tren Positif Publikasi PTMA se-Indonesia
Kuliah Mulus, Hobi Jalan Terus

TERKINI

  • BIMAWA UAD Gelar Penerjunan dan Pembekalan Tim PPKO dan PKM11/07/2025
  • Prodi Ilmu Komunikasi 2022 Gelar Talkshow “Internship Insight”, Bahas Dunia Magang dan Karier PR11/07/2025
  • IMM PBII UAD Terima Kunjungan Studi Banding dari IMM FPB UMY11/07/2025
  • Membangun Akhlak Anak dengan Film Edukatif11/07/2025
  • PGSD CUP 2025 Meriahkan Milad Prodi PGSD UAD11/07/2025

PRESTASI

  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Juara I Lomba Poster Contest 2025 Tingkat Nasional05/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara II dan The Golden Quill di National Creathink Festival 202505/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top