Membuat Lilin Aromaterapi dari Limbah
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode 119 Unit VII.A.2 yang berlokasi di Dusun Mersan, Donotirto, Kretek, Bantul, pada 16 Februari 2024 melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait pengolahan dan pemanfaatan limbah minyak jelatah menjadi lilin aromaterapi. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu Dusun Mersan, dengan tujuan untuk mengurangi limbah minyak jelantah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan memberikan manfaat yang memiliki nilai ekonomi serta manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sosialisasi dan pelatihan ini, mahasiswa KKN UAD Unit VII.A.2 memberikan penjelasan terkait pengertian, ciri-ciri, serta dampak penggunaan limbah minyak jelantah. Media informasi yang digunakan yakni poster dan brosur yang dapat dibaca serta dipahami langsung oleh ibu-ibu. Poster dan brosur juga dapat dibawa pulang ke rumah untuk sampaikan dan dipahami oleh keluarga yang tidak mengikuti sosialisasi dan pelatihan tersebut. Selain itu, media tadi berisi mengenai alat dan bahan yang digunakan untuk membuat lilin aromaterapi dari limbah minyak jelatah.
Adapun alat dan bahan untuk membuat lilin aromaterapi yaitu kompor, panci, sendok, wadah lilin, sumbu lilin, minyak jelatah, stearin, krayon, essential oil, dan tusuk gigi. Semua alat dan bahan ini dapat didapatkan di warung atau toko terdekat. Selanjutnya, terdapat cara pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah.
Pertama-tama, panaskan minyak jelantah dengan api sedang. Kemudian masukkan stearin ke dalam minyak dengan perbandingan minyak dan stearin 1:2 secara perlahan dan aduk hingga larut. Setelah larut, masukkan pewarna krayon bekas secukupnya ke dalam panci dan aduk hingga krayon larut. Ketika semuanya larut, matikan kompor dan tambahkan essential oil secukupnya dan aduk hingga tercampur. Jika sudah tercampur maka matikan kompor dan tunggu sebentar hingga dingin. Setelah sedikit dingin, tuangkan larutan lilin ke dalam wadah yang sudah diberi sumbu. Kemudian, tunggu hingga lilin mengeras dan lilin aromaterapi siap digunakan.
Dalam proses pelatihan ini, mahasiswa KKN UAD Unit VII.A.2 yang berjumlah sembilan orang memberikan kesempatan kepada ibu-ibu Dusun Mersan untuk mencoba mempraktikkan pembuatan lilin aroma terapi. Mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini, kami mendapatkan pengetahuan dan informasi baru terkait pengelolaan limbah minyak jelantah. Minyak jelantah yang kami punya biasanya hanya kami jual kepada pengepul limbah minyak jelantah seharga 20.000 rupiah per liternya. Sekarang kami mengetahui manfaat lain dari limbah minyak jelatah, salah satunya dibuat lilin aromaterapi,” kesan yang diberikan oleh Sugiyanti.
Tujuan lain mahasiswa KKN UAD Unit VII.A.2 mengadakan sosialisasi dan pelatihan ini juga diharapkan bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu Dusun Mersan untuk meningkatkan perekonomian setempat. (doc)