Meningkatkan Produktivitas Tanaman di Caturharjo dengan Integrated Farming
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Unit V.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melibatkan seluruh masyarakat Dusun Bogem, Caturharjo, Pandak, Bantul, melaksanakan program integrated farming sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan efisiensi sumber daya ramah lingkungan.
Program ini mencakup sosialisasi pupuk cair yang berhasil dilaksanakan pada 4 Agustus 2024, pembuatan pupuk cair dilaksanakan pada 5 Agustus 2024, dan penanaman bibit sayur dilaksanakan pada 7 Agustus 2024. Kegiatan tersebut menjadi bentuk implementasi kerja sama antara Kelurahan Caturharjo dan UAD dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Kegiatan PkM ini dimotori oleh Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD bersama mahasiswa KKN UAD. Ini merupakan program yang dipilih untuk mendorong Bantul Bersih Sampah 2025 dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga guna mendukung kemandirian masyarakat di bidang kesehatan keluarga. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN mengawal kegiatan selama satu bulan di lapangan sebagai bentuk keberlanjutan program PkM.
Ketua Unit V.D.2 Gesit Aryaduta menyatakan integrated farming berusaha untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dengan memadukan berbagai jenis kegiatan pertanian untuk memaksimalkan hasil. Dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu Surahma, menambahkan bahwa integrated farming menjadi strategi terpadu yang mengombinasikan teknologi modern dan praktik pertanian yang baik untuk meningkatkan efisiensi produksi pupuk cair dari sampah organik, serta penanaman bibit sayur dari media tanam yang dihasilkan dari pengomposan.
Integrated farming dalam pertanian dan pengelolaan lingkungan, merupakan teknik yang menggabungkan berbagai metode untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan atau organik lainnya dalam cara yang produktif dan berkelanjutan. Dengan memproses sisa makanan menjadi kompos atau pupuk organik, integrated farming membantu mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang di tempat pembuangan akhir. Selain itu, pupuk organik yang dihasilkan dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan membantu mengontrol hama tanaman secara alami.
Teknik ini juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesehatan tanah secara keseluruhan. Melalui program integrated farming dengan memanfaatkan sisa makanan sebagai sumber pupuk, KKN UAD berharap masyarakat di Dusun Bogem dapat menghemat biaya dan berkontribusi pada sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. (doc)