Menjadi Pencari Kerja yang Mengesankan
Dunia kerja merupakan sebuah tempat yang dinamis. Banyak tren-tren baru bermunculan seiring dengan perkembangan zaman. Ilmu yang dipelajari di perkuliahan tidaklah cukup untuk menjadi bekal seseorang dalam memasuki dunia kerja. Maka dari itu, pengetahuan tambahan dari luar sebagai persiapan memasuki dunia kerja sangat penting untuk dimiliki guna menciptakan pemikiran dan psikologis pencari kerja yang profesional.
Menanggapi hal ini, Anitya Meisya Pratiwi, S.Psi. yang merupakan Corporate Human Capital PT SANBE FARMA didapuk sebagai pembicara dalam acara National Job Training Pusat Pengembangan Karier (Puska) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis, 20 Juli 2023 sebagai salah satu rangkaian acara UAD FAIR 2023. Dalam kesempatan ini, Anitya memaparkan materi mengenai “How to Increase Yourself Selling”.
Persaingan Kerja
Berdasarkan Statistik Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2023 terdapat sebanyak 7.99 juta pengangguran dengan jumlah pengangguran lulusan Sarjana dan Diploma sebesar 12% atau sekitar 1 juta orang. Sebesar 53,3% pekerja saat ini memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan pekerjaanya. Adanya skill mismatch ini menjadi salah satu faktor utama penyokong besarnya jumlah pengangguran di Indonesia.
Kiat-Kiat Mempersiapkan Karier yang Gemilang
Terdapat berbagai cara yang dapat digunakan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan ataupun tekanan di masa yang akan datang, antara lain:
- Mulai dari Sekarang
Sebagai seorang yang baru lulus kuliah, banyak godaan yang menghampiri untuk menunda langkah selanjutnya dalam proses pencapaian karier. Menurut Anitya, penting untuk mempersiapkan karier sedini mungkin. “Jangan berpikir untuk menunda karier teman-teman,” tuturnya.
Segera siapkan langkah selanjutnya untuk mencapai hal-hal yang diinginkan, karena mengulur waktu hanya akan menambah daftar variabel (kondisi) untuk mencapai impian.
- Kenali diri Sendiri
Sebelum memilih bidang di sebuah perusahaan, lebih baik untuk mengenali kecocokan antara diri dan perusahaan yang akan dilamar terlebih dahulu. Proses mengenali diri sendiri ini erat kaitannya dengan pendapat orang lain terhadap diri kita sendiri. Ada beberapa cara untuk mengenali diri sendiri menurut The Johari Window (Luth, 1969). Pertama, open (menjadi pribadi yang terbuka pada diri sendiri maupun orang lain). Kedua, blind spot (menjadi pribadi yang terbuka pada orang lain, tetapi tertutup pada diri sendiri). Ketiga, hidden (menjadi pribadi yang terbuka pada diri sendiri, tetapi tertutup pada orang lain. Terakhir, unknown (menjadi pribadi yang tertutup pada diri sendiri dan orang lain).
- Buat dan Jalin Koneksi yang Bermanfaat
Menurut Ana Djurovic (2023), pemenuhan kandidat di perusahaan saat ini banyak yang melalui referrals/rekomendasi/referensi dari rekan sejawat. Sebanyak 82% pemberi kerja mengandalkan efektivitas program referensi. Guna menghadapi hal ini, maka pencari kerja perlu melakukan beberapa hal, seperti menghadiri banyak kegiatan yang sesuai dengan minat, pendidikan, dan hobi hingga aktif dalam membagikan pengalaman dan prestasi dalam media sosial atau saat bersosialisasi guna membangun citra yang baik.
- Siapkan Resume yang Baik
Resume yang baik menurut Anitya adalah resume yang menonjolkan skill unik, kemampuan, serta penghargaan terbaik yang dimiliki pencari kerja. Selanjutnya, buatlah resume yang profesional dan sesuai dengan industri yang akan dilamar guna memperbesar peluang untuk lolos dalam posisi yang diinginkan. Adapun isi resume dapat memuat beberapa informasi seperti identitas, foto profesional, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, training dan seminar, keahlian, dan penghargaan.
- Mulai Mencari Kerja
Mencari kerja saat ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Ikuti job portal sehingga dapat ternotifikasi. Ketahuiperusahaan yang diminati/sesuai dengan tujuan. Cari informasi mengenai kualifikasi talenta yang perusahaan inginkan. Cari informasi mengenai career path di perusahaan tersebut. Cari informasi mengenai bagaimana cara melamar ke perusahaan tersebut. Persiapkan diri untuk panggilan interviu. Cari informasi mengenai kehalian apa saja yang dibutuhkan pada posisi yang diinginkan
- Pelajari Etika dalam Lingkungan Kerja
Tahap terakhir dalam mempersiapkan karier yang gemilang adalah dengan mempelajari etika sebelum melamar suatu pekerjaan. Etika yang baik akan menunjukkan bahwa pelamar tersebut memiliki gambaran dan kepribadian diri yang baik pula. Tentu saja, perusahaan akan memperhatikan dan sangat mempertimbangkan calon karyawannya yang mempunyai kemampuan dan etika yang baik. Adapun berikut ini adalah beberapa etika yang harus dimiliki oleh seorang pencari kerja:
a. Personal etiquette
Personal etiquette meliputi tingkat percaya diri seseorang, misalnya saat bertemu, berdiri, tersenyum, berjabat tangan biasakan untuk menatap mata lawan bicara. Selanjutnya, menyapa dan berpakaian sesuai dengan situasi dan kondisi bisa meningkatkan citra pelamar kerja dihadapan interviewer.
b. Cell phone etiquette
Penggunaan telepon pintar saat ini merupakan gerbang dari setiap komunikasi, begitu pun komunikasi dalam dunia pekerjaan. Pastikan ketika sedang bekerja, gunakan ringtones profesional. Selain itu, gunakan tata bahasa yang baik saat mengirim/membalas pesan (kata yang disingkat, tanda baca, emoji).
d. E-mail etiquette
Ketika melamar pada suatu pekerjaan, pastikan gunakan alamat surel yang profesional. Alamat surel dan nama fail yang tidak profesional akan menunjukkan bahwa sang pelamar hanya ingin mencoba-coba saja. Pastikan pula untuk selalu menuliskan subjek pada surel, cek kembali lampiran hingga badan surel, serta signature/kontak pengirim sehingga akan meningkatkan ketertarikan HRD untuk membaca pesan/lamaran yang dikirimkan.
e. Social networking
Saat ini, pengaruh media sosial sangat besar dalam menentukan kesempatan bekerja atau kesempatan karier. User/perusahaan kerap menggunakan media sosial untuk mempelajari mengenai calon kandidat atau karyawannya. “Perhatikan sosial media teman-teman, karena itu menjadi faktor yang dinilai juga. Apakah anaknya temperamen atau tidak, orangnya suka main gim daring atau tidak, dan lainnya. Itu, kan, terlihat di histori sosial media. Pastikan bersih dari hal-hal yang negatif,” tandas Anitya.
Hadapi Tahap Interviu
Tahap interviu kerap menjadi tahap yang ditakuti oleh para pelamar kerja. Tak lupa, dalam kesempatan yang sama Anitya juga membagikan poin-poin yang harus diperhatikan ketika menghadapi proses interviu.
“Saat dihubungi perusahaan periksa dan baca surel dengan saksama. Terima telepon di tempat yang kondusif, jika tidak memungkinkan minta untuk menelepon kembali/call back. Catat hal penting (waktu, tempat, agenda) jika tidak memungkinkan dicatat minta untuk di surel,” katanya.
Kemudian, menurutnya persiapan dengan mempelajari profil perusahaan, survei lokasi tes/perusahaan, serta sesuaikan pakaian yang sesuai dengan posisi dan profil perusahaan.
Selanjutnya siapkan deskripsi mengenai diri sebagai perkenalan. Siapkan satu atau dua pengalaman berharga. Siapkan satu atau dua prestasi yang membanggakan. Siapkan satu atau dua kegagalan yang pernah dialami dan cara mengatasinya. Siapkan rencana jangka pendek atau panjang.
Hal-hal lainnya yang bisa dilakukan dengan menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik karena perusahaan biasanya menyukai kandidat yang komunikatif. Tunjukan minat dan antusias untuk bekerja. Tunjukkan sikap yang ramah. Saat negosiasi gaji pastikan sudah mencari informasi terlebih dahulu.
Sebagai penutup, Anitya tak lupa menyampaikan pesan utama bagi para pelamar kerja. “Mulai dari sekarang, bangun konektivitas, dan jangan lupa berdoa. Untuk menjadi profesional itu tidak hanya cara kamu berpenampilan, tetapi juga cara kamu berbicara dan berperilaku,” tutupnya. (Lid)