Peduli Lingkungan, KKN UAD Ubah Minyak Jelantah Jadi Sabun Padat Ramah Lingkungan
Minyak jelantah yang digunakan berkali-kali dapat meningkatkan risiko kolesterol, obesitas, hingga kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Jika dibuang, minyak ini akan menjadi limbah yang dapat mencemari sungai dan merusak ekosistem. Selain itu, minyak jelantah juga dapat mencemari udara yang ditimbulkan dari bau yang tidak sedap. Namun, ternyata ketika dimanfaatkan dengan baik, minyak jelantah sisa penggorengan yang semula hanyalah limbah, bisa memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, lingkungan, serta ekonomi.
Melihat masalah yang timbul akibat minyak jelantah tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit V.B.2 membuat inovasi yaitu mengolah minyak jelantah menjadi sabun padat yang ramah lingkungan. Selain mengurangi limbah rumah tangga dan mencegah pencemaran lingkungan, dengan adanya produk sabun ini dapat mengurangi pengeluaran untuk pembelian sabun cuci.
Kegiatan ini merupakan program kerja unggulan Unit V.B.2 yang dilaksanakan di Dusun Grogol X, Kelurahan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, pada Senin, 5 Februari 2024. Acara dihadiri dan dimeriahkan oleh ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Grogol X. Pelaksanaan kegiatan terdiri atas sosialisasi, demonstrasi dan praktik langsung, serta diskusi. Biaya dalam pembuatan sabun ini terbilang sangat murah yaitu dengan hanya mengeluarkan Rp20.000,00 sudah dapat menghasilkan 12 buah sabun padat.
Menurut salah satu mahasiswa KKN UAD yaitu Windy Ramadhani dari Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat, alasan unitnya memilih program kerja unggulan itu karena untuk mengubah minyak jelantah yang merupakan golongan limbah bahan berbahaya beracun (B3) agar menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
Pita Adis Hernanda dari Prodi Teknik Kimia pun menimpali, pembuatan sabun dari limbah rumah tangga ini menggunakan bahan yang mudah ditemukan dan mudah diolah. Campuran minyak jelantah bersih dan larutan soda api (NaOH) sudah dapat menghasilkan sabun padat untuk penggunaan rumah tangga seperti mencuci baju dan perabotan dapur.
“Kami harap masyarakat Grogol X mampu mandiri meneruskan pembuatan minyak jelantah menjadi sabun meskipun kami sudah tidak KKN lagi di dusun ini. Semoga pembuatan sabun ini dapat mengurangi limbah rumah tangga secara berkelanjutan, lingkungan dapat terjaga dari pencemaran minyak jelantah, dan dapat meningkatkan efisiensi rumah tangga,” ujar Pita.