Program ‘Pep-Talk’ untuk UMKM yang Lebih Inovatif
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode ke-101 Unit XXV.D.III mengadakan seminar yang berjudul “Pep-talk: Penyuluhan, Pemasaran, dan Peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Dusun Muntuk” pada Kamis, 16 Februari 2023. Acara bertempat di Dusun Muntuk, Desa Mulusan, Kecamatan Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Acara tersebut bertujuan untuk membuka peluang dan merangkul pasar yang lebih luas, sehingga masyarakat Dusun Muntuk dapat mempromosikan usahanya baik yang berbentuk makanan, minuman, jasa, dan perabotan dengan memaksimalkan penggunaan media massa atau media sosial sebagai sarana promosi
Saat ini, UMKM menjadi salah satu aktivitas dan mata pencaharian yang dilakukan oleh warga Dusun Muntuk untuk sekadar mengisi waktu luang atau sebagai mata pencaharian primer. Dengan adanya Pep-talk, masyarakat akan terbuka untuk jangkauan pembeli yang lebih luas lewat memaksimalkan penggunaan media massa. Hal ini didukung dengan adanya kemudahan teknologi dalam perannya menyebarluaskan informasi dan seluruh masyarakat dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah. Maka dari itu, mahasiswa KKN UAD mencetuskan Pep-talk sebagai wadah untuk memaparkan strategi marketing yang ideal dengan media massa atau media sosial.
“Seminar UMKM Pep-talk yang dilakukan oleh mahasiswa sangat membantu kami, terlebih zaman ini semua sudah canggih, jadi akan lebih mudah untuk melakukan promosi kue kacang,” jelas Wanto, yang merupakan seorang pembuat kue kacang di Dusun Muntuk.
Lebih lanjut, mahasiswa KKN UAD melakukan penyuluhan dengan warga dalam pembuatan akun Instagram yang dapat menunjang exposure UMKM Dusun Muntuk. Salah satunya ialah pembuatan akun Instagram kue kacang Mas Wanto yang dinamakan “Cookies Mame Eco”. Mahasiswa berhasil mengaktivasi Instagram tersebut serta melakukan promosi lewat media lain salah satunya ialah Twitter. Tak hanya itu saja, mereka juga akan melakukan monitoring atau pengecekan akun-akun media sosial tersebut untuk melihat apakah terdapat kemajuan atau tidak. Aktivasi akun harus selalu dilakukan agar akun tersebut dapat berjalan.
“Seminar UMKM Pep-talk ini tentu dapat membuka mata masyarakat di Desa Muntuk yang awalnya hanya mengandalkan mulut ke mulut, sekarang jadi lebih bisa mempromosikannya dengan luas sehingga akan ada peningkatan dalam pendapatan warga. Insyaallah ini semua akan berhasil,” jelas Haikal Faris Nada selaku Ketua KKN UAD Unit XXV.D.III.
Terakhir, antusiasme warga dalam kegiatan ini sangat aktif dan merasa sangat terbantu oleh kegiatan tersebut. “Terima kasih mahasiswa KKN UAD sudah banyak membantu kami para warga dalam hal menunjang UMKM Dusun Muntuk dengan penggunaan media massa dan media sosial. Saya jadi bisa lebih menjangkau pembeli luar kota,” papar Mawan selaku pembuat kijing dan peralatan rumah tangga. (frd)