Rahasia Mengendalikan Amarah dalam Diri

Ustaz Andi Suseno, S.Th.l., M.Ag., Pemateri Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Darmawan)
Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menayangkan siaran langsung Kajian Rutin Ahad Pagi, pada 18 Mei 2025. Ustaz Andi Suseno, S.Th.I., M.Ag. dari Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY dipercaya sebagai pemateri kali ini.
Dalam ceramahnya, ia menyampaikan jika perasaan marah itu muncul dari luar diri seorang individu yang disebabkan oleh kekecewaan, merasa terzalimi, terancam, atau bisa karena sedang menjalankan ibadah puasa sehingga tidak sengaja meluapkan amarah pada orang lain.
“Amarah juga dapat muncul dalam diri sendiri, hal ini disebabkan oleh tekanan mental yang dialami atau perasaan yang tidak menyenangkan,” katanya.
Ustaz Andi menjelaskan, jika seorang yang tidak mudah marah maka dirinya tergolong orang yang mudah memaafkan. Sebaliknya, jika seorang mudah meluapkan amarah dapat dipastikan dirinya sulit untuk memaafkan atau memiliki sifat pendendam.
“Perasaan amarah sebaiknya dikendalikan dalam diri sendiri dan tidak boleh dipendam terlalu lama,” tuturnya.
Rasa amarah pada seseorang itu bisa juga dipengaruhi oleh genetik atau keturunan. Namun, sebagai umat muslim tentunya tidak boleh untuk melepaskan diri dari apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.
Ketika, seseorang berada dalam posisi marah hendaknya diam sesaat agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak baik, berdoa memohon perlindungan kepada Allah Swt., kemudian dengan berwudu supaya menenangkan hati dan memendam api amarah, serta mengatur posisi duduk sehingga tubuh menjadi rileks dan tidak tegang.
Melalui kajian kali ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan para jamaah agar selalu ingat untuk selalu mengendalikan amarah dalam diri, sebab kemarahan yang tidak bisa dikendalikan dapat memancing perselisihan antar umat manusia. Oleh karenanya, penting bagi kaum muslim untuk menerapkan dan mengendalikan amarah sesuai ajaran Nabi Muhammad saw. (dar)