Refleksi Milad ke-63, UAD Selenggarakan Pengajian Tasyakur
Memasuki usia ke-63 tahun Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian bagi seluruh sivitas akademika sebagai bentuk rasa syukur. Acara diselenggarakan pada Selasa, 12 Desember 2023 di Lantai 2 Masjid Islamic Center (IC) Kampus IV UAD dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan. Kegiatan yang berlangsung khidmat itu mengusung tema, “Penguatan Hak Konstitusional Kesehatan Menuju Kemandirian Obat” dan dipandu oleh Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A. selaku master of ceremony (MC).
Turut hadir Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. beserta sivitas akademika UAD yang di antaranya wakil rektor, ketua dan sekretaris badan pembina harian, kepala unit kerja, dekan dan wakil dekan, ketua program studi, dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa, dengan mendatangkan langsung Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. selaku narasumber.
Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah, UAD secara konsisten terus mendorong sivitas akademika yang terlibat di dalamnya untuk tak hanya melaksanakan Catur Darma Perguruan Tinggi, tetapi juga melaksanakan dakwah amar makruf nahi mungkar melalui bidang pendidikan yang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Jadi, seluruh sivitas akademika UAD juga memiliki tanggung jawab untuk ber-amar makruf dan nahi mungkar.
“Pada momen perayaan milad ke-63 ini, mari jadikan semua kegiatan kita untuk muhasabah dan refleksi diri. Dari apa yang sudah dilakukan selama satu tahun kemudian kita evaluasi, apa saja yang menjadi kekurangan kita perbaiki, dan yang sudah baik kita tingkatkan bersama-sama. Sebagai bentuk rasa syukur, Milad ke-63 UAD ini semakin menuju keunggulan yang hakiki. Tahun ini UAD telah mendapat akreditasi unggul, memperoleh guru besar terbanyak, dan prestasi-prestasi lainnya,” ucap Prof. Muchlas dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa melalui refleksi dalam perayaan Milad ke-63 UAD ini, sivitas akandemika dapat memperoleh kekuatan baru untuk bisa bersama-sama di tahun depan membuat UAD lebih maju lagi. Sehingga, benar-benar dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul, inovatif, dan bermanfaat bagi manusia maupun alam semesta.
Sekretaris Badan Pembina Harian UAD Ir. H. Azman Latif dalam sambutannya mengucapkan bahwa kesyukuran kepada Allah perlu untuk terus ditambah. Memasuki usia ke-63 tahun, UAD bisa berdiri kokoh dan menunjukkan prestasi-prestasi yang luar biasa. “Kita berharap, ketika makin bertambah usia UAD ini, insyaallah makin banyak prestasi-prestasi yang bisa ditorehkan,” imbuhnya.
Muhammadiyah tidak pernah lepas dari pengajian, karena dari satu pengajian bisa menghasilkan satu amal usaha Muhammadiyah. “Banyak sekali amal usaha Muhammadiyah yang dilahirkan karena ada pengajian-pengajian semacam ini. Pengajian yang mencerahkan dan berkemajuan. Termasuk juga pengajian yang diisi oleh mubalig-mubalig Muhammadiyah,” tutur Latif.
Dalam pengajian yang khidmat dan penuh makna itu, Mu’ti menyampaikan bahwa UAD menjadi salah satu universitas Muhammadiyah yang makin mendunia. “Kita tidak boleh merasa cukup dengan apa yang sudah dicapai, karena tantangan ke depan tentu tidak semakin ringan. Sehingga, marilah kita jadikan momen ini untuk tasyakur bini’mah dan tahaddus bini’mah, tetapi juga perlu melakukan berbagai upaya untuk kita melakukan pengkajian bagaimana agar ke depan bisa semakin baik dan unggul. Sebab sesuai dengan semangat awal ideologi Muhammadiyah yaitu fastabiqul khairat. Tidak hanya berlomba-lomba dalam kebaikan, tetapi juga berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,” ungkapnya.
Tak berhenti sampai di situ, banyak sekali pengetahuan yang ia bagikan. Acara kemudian ditutup setelah pengumuman door prize dan doa bersama yang dipimpin oleh H. Rahmadi Wibowo, Lc., M.A., M.Hum. (Zah)