Riset Intervensi Anemia pada Ibu Hamil Antarkan Rizka Novia Atmadani Raih Gelar Doktor ke-9 PSDIF UAD

Sidang Promosi Doktor apt. Rizka Novia Atmadani, M.Sc. di Kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Itoshiko)
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melahirkan seorang doktor baru dari Program Studi Doktor Ilmu Farmasi (PSDIF) pada Selasa, 26 Agustus 2025, bertempat di Ruang 207, Lantai 2, Kampus III UAD. apt. Rizka Novia Atmadani, M.Sc., resmi menyandang gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam Sidang Promosi Doktor. Gelar ini menjadikannya doktor ke-9 dari program tersebut, dengan masa studi 3 tahun, 11 bulan, dan 25 hari.
Sidang promosi ini dipimpin oleh dewan penguji yang terdiri dari para ahli di bidangnya. Bertindak sebagai Pembimbing Utama adalah Prof. Dr. dr. Akrom, M.Kes., dan Pembimbing Pendamping Dr. Siti Urbayatun, M.Si., Psi.. Turut hadir dalam jajaran dewan penguji Prof. Dr. apt. Umi Athiyah, M.S., dari Universitas Airlangga yang bergabung secara daring, serta Dr. apt. Woro Supadmi, M.Sc., dari Universitas Ahmad Dahlan.
Disertasi yang diangkat berjudul “Pengaruh Intervensi Brief Counseling 5A Apoteker dengan Illustrated Booklet terhadap Kepatuhan Penggunaan Tablet Tambah Darah (TTD) dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia dalam Menggunakan TTD di Puskesmas di Kota Malang”. Penelitian ini berangkat dari permasalahan rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah yang disediakan pemerintah, meskipun prevalensi anemia masih menjadi isu kesehatan yang signifikan. Faktor-faktor seperti efek samping, rasa bosan, dan lupa menjadi penghambat utama kepatuhan.
Dalam presentasinya, Rizka menjelaskan bahwa intervensi yang ia kembangkan menggunakan metode Brief Counseling 5A yang terstruktur, dibantu dengan media Illustrated Booklet yang didesain menarik dan mudah dipahami. Penelitian yang menggunakan metode Exploratory Sequential Mixed Method ini menunjukkan hasil yang positif. Intervensi yang diberikan terbukti berhasil meningkatkan pengetahuan, kepatuhan, tahapan perubahan perilaku, dan kadar hemoglobin pada kelompok ibu hamil yang menjadi subjek penelitian. Selain itu, ditemukan pula bahwa dukungan suami dan keluarga memegang peranan penting dalam meningkatkan kepatuhan pasien.
Temuan ini menawarkan sebuah model intervensi yang efektif dan dapat diterapkan oleh apoteker di layanan kesehatan primer seperti Puskesmas untuk mengatasi masalah anemia pada ibu hamil. Para penguji mengapresiasi riset yang dilakukan karena memiliki dampak aplikatif yang kuat untuk mendukung program kesehatan nasional.
Setelah resmi dinyatakan lulus, Dr. apt. Rizka Novia Atmadani, M.Sc., menyampaikan rasa syukurnya. Ia berharap hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi praktik kefarmasian di masyarakat. “Sidang ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan untuk terus berkontribusi. Saya berharap model intervensi ini dapat memperkuat kolaborasi antara apoteker dengan tenaga kesehatan lain dan membantu meningkatkan kesehatan ibu hamil di Indonesia,” ujarnya. Dengan pencapaian ini, PSDIF UAD kembali membuktikan komitmennya dalam mencetak para ilmuwan yang risetnya berorientasi pada penyelesaian masalah di masyarakat. (Ito)