Sentra HKI UAD Tingkatkan Perolehan Paten Melalui Workshop Menulis
Dalam rangka meningkatkan pemerolehan paten dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UAD mengadakan lomba Menulis Spesifikasi Paten #3. Kompetisi tersebut diinisiasi oleh Senta HKI sebagai wadah yang kompetitif untuk meningkatkan perolehan paten baik itu hasil penelitian, pengabdian, maupun kegiatan lainnya.
Sentra HKI mendukung dan memfasilitasi kompetisi tersebut dengan menggelar Workshop Menulis Spesifikasi Paten dan Sistem Perlindungan Paten pada Rabu, 21 Februari 2024 di Ruang Sidang Bersama Fakultas Teknik Industri (FTI). Kegiatan itu diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan umum.
Ketua LPPM UAD Prof. Ir. Anton Yudhana, S.T., M.T., Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2020 paten UAD hanya 1. Kemudian, dalam kurun waktu 3,5 tahun paten UAD mengalami peningkatan yang signifikan yaitu mencapai 150 dan total hak cipta 2.663. “Sebelumnya kita tidak mengenal desain industri, tetapi saat ini UAD sudah memiliki 75 desain industri dan 3 merek termasuk di antaranya Adiboga,” ujar Prof Anton.
Prof. Anton mengungkapkan pentingnya perlindungan HKI setelah UAD menempatkan dalam tempat yang sangat terhormat di bidang publikasinya. “Dalam bidang publikasi ilmiah, UAD termasuk tiga besar untuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia.”
“Sesuai dengan arah Indonesia yang menuju hirilisasi dan komersialisasi, kita tidak cukup puas di ranah publikasi saja. Oleh karena itu, bagaimana kita menambahkan kampus UAD ke tingkat selanjutnya. UAD sudah melewati dari teaching university, lalu mulai pelan-pelan masuk ke research university dan di atasnya entrepreneur university. UAD harus mengarah ke sana,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, “Pada tahun 2024–2028 kita menginginkan adanya jaringan yang semakin produktif antara dosen, mahasiswa, dan alumni. Hal tersebut telah terbukti, ternyata drafting paten bukan hanya milik dosen tetapi juga milik mahasiswa. Harapannya, dengan melibatkan mahasiswa kita akan memberdayakan bukan memperdayakan dalam konteks paten dan publikasi,” imbuhnya.
Terakhir, ia menambahkan, “Kami telah melakukan sharing dengan teman-teman di luar UAD, termasuk tempat yang menjadi rujukan baik dalam publikasi, penelitian, maupun patennya.” (umh)