Superheateam 2.0 UAD Borong Penghargaan dalam Ajang ICRCC
Tim Superheateam 2.0 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diketuai oleh Abdul Aziz, dan beranggotakan Rama Diva Fauzia, Mawarni, Noval Arwansyah, Rafli Ramadhan, serta dimanajeri oleh Mar’atu Roisa Amini, berhasil menyabet Most Consistent Performance, Most Favorite Video Profile, sekaligus juara IV Presentation and Race Car dalam ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC). Acara berlangsung dari Kamis hingga Minggu, 11 hingga 14 Mei 2023, di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya.
ICRCC merupakan sebuah kompetisi berskala internasional terbesar yang diadakan bagi mahasiswa sarjana untuk merancang dan membuat prototipe mobil yang digerakkan oleh reaksi kimia yang akan berhenti secara akurat untuk mencapai jarak tertentu. Kompetisi ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan peserta dalam mengontrol reaksi kimia.
Dalam kompetisi bergengsi ini, Superheateam 2.0 mengusung mobil yang diberi nama Cyber-O 7.0, sebuah mobil dengan menggunakan sistem pneumatik yang digerakkan oleh gas bertekanan hasil dari reaksi kimia. Keunggulan sistem tersebut adalah lebih ramah lingkungan dikarenakan produk akhirnya berupa air dan oksigen.
“Cyber-O 7.0 mengusung tema back to nature yakni menggunakan triplex sebagai bodi dari mobil. Kami menggunakan material ini dikarenakan terinspirasi dengan banyaknya triplex sisa pembangunan yang kurang terpakai. Dan alhamdulillah kami satu-satunya tim yang menggunakan bahan tersebut,” papar Azis saat diwawancarai.
Ia menjelaskan bahwa manfaat dari penggunaan triplex yaitu tim mampu menekan biaya untuk bodi mobil sampai 90 persen. Selain itu menggunakan triplex sisa pembangunan lebih ramah lingkungan dibanding menggunakan material lain seperti akrilik. Mobil juga menjadi lebih ringan dan berdampak pada pengeluaran bahan kimia yang lebih sedikit.
Azis mengaku, persiapan yang dilakukan tim terbilang sangat mepet, ditambah terpotong dengan liburan Hari Raya Idulfitri.
“Kami juga memiliki hambatan yang cukup berarti dan sangat memakan waktu persiapan, di mana reaktor atau vessel yang kami gunakan selalu bocor. Kami berusaha untuk menservisnya tetapi selalu bocor kembali. Bahkan kami sudah mengganti reaktor sebanyak 3 kali. Hal ini membuat waktu persiapan menjadi sangat sedikit dan kurang maksimal,” paparnya. Meski begitu, Azis dan tim tetap mengupayakan yang terbaik dan bersyukur dengan prestasi yang telah diraih.
“Harapannya kami bisa terus mempertahankan dan meningkatkan pencapaian ini, dan kami juga akan terus berinovasi untuk mengembangkan mobil agar menjadi lebih baik lagi. Semoga Chem-E-Car UAD bisa terus berjaya di tengah persaingan yang kuat,” imbuhnya. (eka)