Syawalan Keluarga Besar UAD
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Syawalan Keluarga Besar pada Sabtu, 9 Syawal 1444 H atau 29 April 2023 M bertempat di Masjid Islamic Center dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UAD. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. hadir sebagai pengisi tausiah pengajian.
Selain itu, Syawalan ini dihadiri oleh para Pimpinan Muhammadiyah di lingkungan UAD, mitra kerja, Badan Pengurus Harian (BPH), dan seluruh sivitas akademika UAD. Pada kesempatan yang sama dilakukan juga pelepasan calon jamaah haji dari dosen dan tenaga kependidikan dari UAD.
Bersamaan dengan momentum Idulfitri yang dirayakan sukacita oleh seluruh umat muslim, syawalan menjadi momen untuk saling memaafkan, menjalin ukhuwah, silaturahmi, dan saling menggembirakan. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD menyampaikan kepada hadirin, “Kita hendaknya senantiasa menjunjung tinggi adab dalam melakukan eksplorasi keilmuan sehingga menjadi ilmuwan, akademisi, ataupun peneliti Muhammadiyah yang berkeadaban, rendah hati, dan menggembirakan.”
Ia juga mengingatkan agar kita selalu memperhatikan potongan ayat yang tersemat pada lambang UAD yakni Q.S. Yusuf: 76, wa faoqa kulli dzii ‘ilmin ‘aliim, yang artinya “di atas orang yang berilmu masih ada lagi yang lebih tinggi ilmunya”. Hal ini agar kita terhindar dari arogansi akademik atau kesombongan intelektual.
Terkait jamaah haji yang akan diberangkatkan, Rektor UAD menyampaikan doa dan harapannya supaya mereka diberikan kelancaran haji yang mabrur dan mendapat berkah dari Allah Swt.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M. selaku Ketua BPH UAD menyampaikan pesan, “Pada kesempatan ini, kita saling memaafkan jika selama menjalankan tugas terdapat banyak kesalahan. Mudah-mudahan arahan Ketua Umum untuk kemajuan UAD bisa kami laksanakan agar UAD bisa lebih menebar manfaat untuk masyarakat dan negara tentunya.”
Masuk pada acara pengajian yang disampaikan Haedar Nashir, ia mengatakan bahwa “Membangun peradaban itu dimulai secara bertahap. UAD adalah simbol pilar peradaban, termasuk Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) lainnya. Lembaga pendidikan dan sosial Muhammadiyah serta seluruh amal usaha merupakan simbol peradaban. Di dalamnya juga terdapat masjid dan musala yang menjadi alat membawa perabadan maju.”
Haedar percaya momentum syawalan ini dijadikan sebagai langkah awal untuk membangun peradaban berkemajuan, “Makna syawalan adalah berburu kebaikan dalam berbagai dimensi kehidupan, mengaplikasikan ibadah-ibadah di bulan Ramadan kemarin, dan memperbaiki diri agar lebih baik ke depannya.” (roy)