Tapak Suci UAD Borong 9 Medali sekaligus Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional
![](https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Para-Atlet-Tapak-Suci-UAD-pada-Turnamen-Nasional-I-Tapak-Suci-UMS-Dok.-Tapak-Suci-UAD-1030x579.jpg)
Para Atlet Tapak Suci UAD pada Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS (Dok. Tapak Suci UAD)
Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menunjukkan kebolehannya di Turnamen Nasional I Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 27-29 Januari 2025, bertempat di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan. Para kontingen meraih 9 medali sekaligus didapuk menjadi juara umum kedua pada turnamen ini.
Perolehan medali yang berhasil diraih oleh atlet TS UAD antara lain Dziqriya Lissaada (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) juara I seni tunggal tangan kosong, Iqlima Khoirun Nisa (Gizi) juara I kelas C putri, Muhammad Narendra Wibawa (Manajemen) juara I kelas F putra. Kemudian, Muhammad Iqbal (Pendidikan Agama Islam) juara II kelas A putra, ā Izza Nur Qoriroh Umamy (Ilmu Komunikasi) juara II seni tunggal bersenjata putri, Catur Fauzan Hidayatullah (Pendidikan Agama Islam) juara II kelas I putri. Selain itu, Ahmad Faisal Rahman (Ilmu Hukum) juara III kelas H CF putra, Cahaya Permata Dehantoro (Bimbingan dan Konseling) juara III kelas B putri, Muhammad Fikria Izzuddin (Bimbingan dan Konseling) juara III kelas G putra.
Kesuksesan kejuaraan ini tentu berkat persiapan yang matang dan serius. Ketua Umum TS UAD menyampaikan bahwa persiapan perlombaan adalah 1 bulan. āKami mempersiapkan turnamen ini selama 1 bulan, ada persiapan umum dan persiapan prakompetisi,ā ujar Wulan.
Tak hanya itu, berkat dukungan dari pelatih dan pembina sebelum perlombaan juga turut mengobarkan semangat para atlet. Salah satu pelatih berpesan, āApa pun hasilnya kami harus syukuri dan ikhlas, setelah perlombaan pun kami akan adakan evaluasi diri untuk menjadi lebih baik lagi,ā tutur pelatih.
Kesan hangat juga dirasakan oleh atlet TS UAD. āSetiap perlombaan adalah kesempataan untuk belajar baik tentang teknik, strategi, maupun tentang diri sendiri. Maka kami selalu jadikan perlombaan menjadi pengalaman untuk mencariĀ jatiĀ diri,ā ungkap salah satu atlet. (Lus)