Tim Dosen UAD Bantu Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak-Anak Migran di Malaysia
Anak-anak migran merupakan bagian anak bangsa yang juga harus mendapatkan hak pendidikan yang sama. Mereka memiliki potensi yang sama besar dengan anak-anak lain untuk meraih cita-citanya. Oleh karena itu, pendidikan anak-anak migran adalah tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dan guru.
Semangat itulah yang mendorong tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD lewat Hibah PkM Internasional 2023.
Tim dosen UAD itu adalah Imam Azhari (Prodi Sistem Informasi), Siwi Purwanti (Prodi Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar), Safika Maranti (Prodi Matematika), dan Sri Handayaningsih (Prodi Sistem Informasi). Mereka membantu pengelolaan layanan Pendidikan Nonformal (PNF) Sanggar Bimbingan (SB) di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Selain itu, pada kesempatan ini juga ada penandatanganan Memorandum of Action (MoA) antara Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) UAD dengan SIKL.
Salah satunya berupa pelatihan manajemen kurikulum dan pembelajaran menyenangkan bertajuk “Peningkatan Kualitas Pendidikan Anak-Anak Migran Melalui Pemberdayaan Sanggar Bimbingan sebagai Wadah Pendidikan Non-Formal dengan Manajemen Sistem Informasi” yang berlangsung pada Jumat-Sabtu, 22-23 September 2023.
Shohehuddin, Koordinator SB SIKL, menyampaikan kendala terbesar yang dihadapi SIKL adalah tidak seimbangnya antara siswa dengan jumlah pengajar. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya PkM Internasional UAD yang diterjunkan oleh PTMA Indonesia.
“Kami memiliki sekitar 1.700-an siswa, sementara gurunya sangat terbatas. Di mana, guru saat ini adalah mahasiswa yang kuliah di Malaysia atau tenaga kerja yang sesungguhnya tidak memiliki latar belakang pendidikan guru. Sehingga sangat berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Tentunya kami sangat terbantu dengan hadirnya mahasiswa KKN yang bertugas membantu pembelajaran di SB SIKL ini,” jelas Shohehuddin.
Pada pelatihan pertama, Safika Maranti memaparkan materi tentang pembelajaran yang menyenangkan. Ia menekankan pentingnya mengidentifikasi karakteristik anak didik, bahwa “Mengenali dengan baik kelebihan dan kekurangan anak didik merupakan kunci dalam pembelajaran yang menarik,” paparnya.
Materi selanjutnya adalah metode pembelajaran, di antaranya STAD (Student Team Achievement Division), Make a Match, dan Jigsaw yang disampaikan oleh Siwi Purwanti. Ia
menyajikan strategi penyusunan kurikulum pembelajaran IPA Kelas 6 untuk durasi satu semester yang disesuaikan dengan karakteristik SB. Rancangan kurikulum ini dilengkapi dengan sumber-sumber belajar eksternal yang mudah diakses oleh guru maupun anak didik lewat YouTube.
Bagi Siwi, fungsi manajemen kurikulum merupakan bentuk persiapan dan penyesuaian anak didik dengan lingkungan, sekaligus sebagai perangkat diagnostik sehingga anak didik mampu mengenali potensi dan kelemahan yang dimiliki. Dalam kesempatan ini, Siwi mengajak peserta pelatihan demonstrasi metode Make a Match dalam bentuk bermain peran (role playing). Peserta dibagi dalam tiga kelompok, masing-masing kelompok memilih satu orang yang berperan sebagai guru dan lainnya sebagai anak didik.
Lebih lanjut, Friny Napasti, M.Pd., Kepala Sekolah SIKL, menyampaikan apresiasi, bahwa “Materi-materi yang disampaikan memberikan bekal dan tambahan wawasan untuk guru dan pengelola Sanggar Bimbingan, sehingga layanan pendidikan semakin ditingkatkan,” ungkapnya.
“Semoga anak-anak di sini mendapatkan pendidikan yang baik dan bermutu sama dengan di Indonesia. Mereka tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan berkembang menjadi pribadi berkualitas, berprestasi, dan berakhlak mulia. Sehingga setelah lulus bisa melanjutkan pendidikan di tanah air,” harap Friny.
Hal senada juga sampaikan oleh Zahida Husain, salah satu guru SB yang mengungkapkan kesannya setelah mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat dan banyak tambahan ilmu baik metode maupun pentingnya manajemen kurikulum. “Mengingat para guru dan tenaga pengajar di SB sangat terbatas, kami selaku guru dapat menjalankan pembelajaran di Sanggar Bimbingan lebih baik untuk mencapai tujuan mencerdaskan anak-anak Indonesia di Malaysia,”.
Pelatihan ini ditutup dengan penyajian materi pemanfaatan Quizziz sebagai piranti bantu tes secara daring yang mudah diakses lewat komputer, tablet, maupun telepon cerdas. Metode yang dinilai efektif untuk menyajikan hasil evaluasi pembelajaran melalui tes dengan beragam bentuk soal sesuai dengan kebutuhan. (ard/Doc)