Tim Fortune ADEF UAD Raih Dua Penghargaan pada Ajang Global Youth Innovators Competition 2025

Foto bersama Fortune Team ADEF Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Quraini)
Tim mahasiswa dari Ahmad Dahlan Entrepreneurship Forum (ADEF) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang Global Youth Innovators Competition 2025 yang diikuti oleh peserta dari tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Pakistan), tim ADEF berhasil meraih prestasi membanggakan.
Tim Fortune, yang terdiri dari Novia Fitri Rahayu, Quraini Tiara Romadhoni, dan Febriyanto Safrizal dari Program Studi Perbankan Syariah, berhasil meraih dua penghargaan sekaligus: Bronze Medal dan penghargaan istimewa sebagai The Winner of Empowered Innovation Award. Kompetisi ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 26 Juli 2025, dengan sesi penganugerahan (awarding session) diadakan keesokan harinya pada Minggu, 27 Juli 2025. Total terdapat 21 tim dari berbagai kampus yang berhasil masuk ke babak final setelah melalui seleksi berbasis Innovation Model Canvas (IMC).
Dalam ajang ini, tim Fortune mengangkat sebuah inovasi bertajuk “Teavolution”, yang merupakan gagasan untuk mengembangkan potensi wisata kebun teh di daerah Kulon Progo. Dengan mengusung konsep edutourism, mereka merancang berbagai program seperti wisata edukatif proses produksi teh, berkemah (camping) dan bersepeda estetik di kebun teh, serta pengemasan teh yang lebih modern agar menarik bagi kalangan muda. “Inovasi ini lahir dari keinginan kami untuk melihat potensi lokal yang belum tergarap maksimal. Harapannya, ini bisa menjadi solusi berkelanjutan bagi masyarakat sekitar,” ungkap Novia selaku ketua tim.
Persiapan menghadapi lomba tidaklah mudah. Salah satu tantangan utama adalah penggunaan bahasa Inggris dalam seluruh proses presentasi dan sesi tanya jawab bersama juri. Tim Fortune menyusun strategi dengan membagi peran: satu orang menerjemahkan pertanyaan, satu orang menyiapkan jawaban dari daftar yang telah mereka susun, dan satu orang menyampaikan jawaban secara lisan. “Yang paling berkesan adalah saat latihan presentasi berulang kali dan ketika menerima masukan dari para juri. Itu menjadi momen berharga yang membuat kami tumbuh,” kenang Quraini.
Ketertarikan tim ADEF untuk mengikuti kompetisi ini tak lepas dari keinginan untuk menantang kemampuan di tingkat global. “Kami ingin mengukur sejauh mana kapasitas kami jika bersaing secara internasional,” ujar Febri. Kemenangan ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi bukti bahwa kerja keras, kolaborasi, dan mimpi besar bisa menghasilkan pencapaian luar biasa.
“Perjalanan ini bukan hanya kebanggaan bagi diri kami, tetapi juga bukti nyata bahwa mimpi besar bisa digapai dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah,” ucap Novia. “Semoga keberhasilan ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berjuang dan berkarya,” ujar Febri. “Teruslah mencoba dan jangan pernah takut untuk bermimpi karena setiap langkah kecil adalah awal dari keberhasilan yang besar,” kata Quraini.
Kesuksesan tim ini tentu tak lepas dari peran dosen pembimbing, Fitria Nurma Sari, S.E., M.SEI., yang memberikan bimbingan dan motivasi selama proses persiapan hingga kompetisi berlangsung. Melalui pencapaian ini, ADEF kembali membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing dan berkontribusi di panggung global. (Tifa)