Tim KKN UAD Sosialisasikan Pencegahan Stunting dan Pengecekan Kesehatan di Jetis Bantul
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 119 Unit XII.C.3 menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting sekaligus pengecekan kesehatan yang dilaksanakan pada Kamis, 15 Februari 2024 di Dusun Jetis, Trimurtri, Srandakan, Bantul. Kegiatan yang diadakan bertujuan untuk mencegah kenaikan angka stunting pada balita, sedangkan pengecekan kesehatan ditujukan supaya lansia memiliki pola hidup sehat.
Kegiatan ini diawali dengan pengecekan kesehatan balita dan lansia. Rangkaian pemeriksaan pada balita meliputi pengecekan antropometri seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas anak, dan pemberian makanan tambahan. Sementara itu, rangkaian posyandu lansia di antaranya pengecekan tekanan darah, kadar gula darah, edukasi terkait pengaturan pola makan dan pola hidup yang baik, serta pemberian makanan tambahan maupun tablet kalsium. Tim KKN UAD juga membagikan selebaran dengan materi hipertensi dan gizi seimbang. Hipertensi diberikan kepada lansia, selanjutnya gizi seimbang diberikan kepada ibu/wali balita.
Setelah posyandu selesai, dilanjutkan dengan sosialisasi stunting dengan judul “Cegah Stunting sebagai Upaya Mencapai Indonesia Emas”. Sosialisasi dibuka oleh pembawa acara yakni Ririn Vijayanti, yang selanjutnya sambutan oleh Lurah Trimurti yaitu Agus Purwaka, S.T.
Sebelum memasuki acara inti, dilakukan pretest kepada ibu-ibu untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang stunting. Pretest berbentuk pilihan ganda. Diberikan waktu lima menit untuk mengerjakan. Setelah itu, berikutnya memasuki acara inti yaitu sosialisasi dengan pemateri Tyas Aisyah Putri, S.Tr.Keb., M.KM. Ia merupakan salah satu dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD.
Materi yang disampaikan secara garis besar membahas tentang kebutuhan gizi pada anak, 1000 hari pertama kehidupan (HPK), kebutuhan air susu ibu (ASI) pada anak, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI), pengertian stunting, dampak dari stunting, faktor penyebab stunting, cara pencegahan, dan upaya penanganan. Sosialisasi diakhiri dengan sesi tanya jawab, kemudian audiens kembali diberikan soal postest untuk mengetahui kepahaman mengenai stunting setelah sosialisasi atau pemaparan materi dilaksanakan. Sosialisasi ditutup dengan dokumentasi bersama.
“Warga memiliki antusias yang tinggi dibuktikan dengan jumlah mereka yang mengikuti sosialisasi yaitu 23 dari 33 terdata ibu dengan anak balita. Selama proses sosialisasi para ibu juga banyak bertanya, sebagai bukti kepedulian terhadap pencegahan stunting anak. Selain itu, terdapat 40 warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan (tekanan darah dan cek kadar gula darah),” ujar Diah, salah satu tim KKN UAD. Dengan diadakannya cek kesehatan dan sosialisasi, diharapkan para ibu dan lansia lebih memperhatikan kesehatan, pola makan, dan pola hidup sehat. (Dilla)