UAD Adakan Pelatihan Pemanfaatan Ulat Sutra
Dalam upaya meningkatkan nilai jual produk kelompok budi daya ulat sutra di Rongkop Gunungkidul, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar pelatihan pemintalan benang sutra dan identifikasi kandungan gizi ungkrung goreng. Tim PkM yang digawangi oleh Arsyad Cahya Subrata, S.T., M.T., Ir. Ibdal, S.Si., M.Sc., Ph.D., Dra. Sudarmini, M.Pd., Dr.rer.nat. Totok Eka Suharto, M.S., dan Prof. Ir. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D., IPM, ASEAN ENG. ini menggandeng kelompok budi daya ulat sutra Gunung Sewu yang berlokasi di Rongkop.
Kegiatan tersebut merupakan program PkM UAD yang dilaksanakan dalam multitahun. Pada tahun pertama ini, tim PkM mengusung aktivitas pembuatan alat pintal sekaligus pemintalan benang sutra dan identifikasi halal serta kandungan gizi ungkrung goreng. Selama ini, kelompok Gunung Sewu menjual produk utama berupa bahan sutra yang masih mentah. Adapun ungkrung dapat dikonsumsi dengan cara digoreng.
Bahan benang sutra yang berasal dari kokon ulat sutra itu telah ada yang sanggup membeli secara rutin. Namun harga jual dapat meningkat setelah produk dijual dalam bentuk benang sutra. Benar saja, setelah dilakukan pelatihan pemintalan terhadap kelompok Gunung Sewu, hasil pemintalan dibeli dengan harga hingga tiga kali lipat. Sementara itu, ungkrung goreng telah diuji di laboratorium Kimia Pangan UAD dan telah diketahui hasilnya.
Waskatman selaku ketua kelompok Gunung Sewu menuturkan bahwa kegiatan PkM dari UAD yang menyasar kelompoknya ini memberikan dampak positif. Selain meningkatkan nilai ekonomi produk kelompok, kegiatan PkM tersebut juga meningkatkan kapasitas keterampilan anggota kelompok. “Saat ini anggota kelompok sudah mencakup Kecamatan Girisubo, kami akan terus memperluas jaringan sehingga kelompok budi daya ulat sutra ini dapat menjadi ikon khas di wilayah Rongkop dan Girisubo,” ujar Waskatman.
Program PkM juga didukung penuh oleh pihak Kalurahan Pringombo, Rongkop. “Kami telah melakukan inisiasi kerja sama dengan Kalurahan Pringombo untuk menguatkan budi daya ulat sutra ini. Adapun Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gunungkidul juga turut berkolaborasi untuk menguatkan jaringan dan menyelenggarakan kegiatan sebagai keberlanjutan program,” ujar Arsyad.
Harapan seluruh stakeholder yang terlibat, dengan dilaksanakan program PkM ini dapat meningkatkan perekonomian anggota kelompok budi daya ulat sutra, khususnya kelompok Gunung Sewu di Rongkop, Gunungkidul. (doc)