UAD Adakan Pengajian untuk Pimpinan dan Pejabat Struktural
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara pengajian untuk pimpinan dan pejabat struktural pada Kamis, 28 Maret 2024, yang bertepatan dengan puasa Ramadan ke-18. Acara ini diselenggarakan di Amphitarium Lt. 9 dan 10 Gedung Utama Kampus IV UAD. Tema yang diangkat yaitu “Konsep dan Implementasi Integrasi Keilmuan”.
Acara ini digelar dengan dua pemateri, yakni Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. dan Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara. Turut hadir Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UAD Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M. beserta jajarannya, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. beserta jajaran wakil rektor, para dekan dan jajaran wakil dekan, para ketua program studi (kaprodi) beserta jajaran sekretaris prodi, para kepala unit kerja beserta kepala bidang, para kepala pusat studi dan riset, para kepala kantor fakultas, serta para kepala urusan di lingkungan UAD.
Untuk mengawali pengajian, peserta melangsungkan tadarus yang dipimpin oleh Andi Suseno, S.Th.I., M.Ag. Tadarus dimulai dari juz ke-30 yaitu dari Surah Al-A’laa sampai dengan Surah Al-Balad. Kemudian, pembukaan acara ditandai dengan ucapan basmalah yang dipimpin oleh master of ceremony. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Rektor UAD.
Dalam sambutannya, Rektor UAD mengungkapkan bahwa pada kepemimpinan tahun ini UAD bertekad untuk membuat sejumlah perangkat yang berbentuk panduan yang berisi konsep-konsep pengembangan tentang integrasi keilmuan. “Saat ini mahasiswa kita telah disediakan mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) sebanyak 8 SKS in curriculum, yakni diberikan setiap tahun 2 SKS. Kemudian 8 SKS tersebut disetarakan dengan bentuk sertifikasi AIK. Sertifikasi sebanyak 4 pelatihan dikemas menjadi 2 bentuk yaitu Certificate Islamic Leadership Training dan Certificate Islamic Ethics Training yang nantinya dimasukkan ke dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) mahasiswa,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prof. Muchlas menuturkan problem yang dihadapi UAD yaitu ketika para dosen menyampaikan materi terkait dengan integrasi keilmuan. Salah satu contohnya yakni Islam Interdisipliner. Para dosen belum memiliki panduan dan juga konsep integrasi keilmuan untuk menjelaskan kepada mahasiswa terkait bidang keilmuan dengan konsep-konsep keislaman.
Prof. Muchlas juga menyampaikan tentang harapannya. “Kami berharap kepada Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK untuk menciptakan panduan tentang konsep integrasi keilmuan dan merumuskan konsep pengembangan interkoneksi keilmuan. Ilmu-ilmu yang kita kembangkan dengan nilai-nilai AIK. Sehingga, cita-cita UAD menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai rujukan integrasi keilmuan dapat dicapai dalam waktu maksimal tiga tahun,” ungkapnya.
Kemudian, ia mengungkapkan tujuan diundangnya para pimpinan dan pejabat struktural. “Tujuan diundangnya Bapak dan Ibu sekalian agar kita memiliki persepsi yang sama dalam mengembangkan integrasi keilmuan. Sehingga nanti akan tercipta spirit dan interpretasi yang sama, sekalipun mungkin pada aspek-aspek administratif tidak sampai melakukan diseminasi kepada para mahasiswa dalam arti akademik. Setidaknya dari segi wawasan, Bapak dan Ibu semuanya menjadi antusias terhadap integrasi keilmuan,” tandasnya.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu sekalian, mudah-mudahan kita memperoleh manfaat dan masukan-masukan terkait dengan integrasi keilmuan,” tutup Prof. Muchlas.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi pertama oleh Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A. yang dipandu Niki Alma Febriana Fauzi, S.Th.I., M.Us. dan pemaparan materi kedua oleh Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara yang dipandu Qaem Aulassyahied, S.Th.I., M.Ag. Acara pengajian berlangsung selama kurang lebih lima jam dan diakhiri dengan sesi foto bersama pemateri. (Lus)